Momen Giring Ganesha Uji Coba Makan Sehat Bergizi Program MBKP di NTT

12 Desember 2024 16:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo gelar uji coba makan siang sehat bergizi (pangan lokal) di beberapa sekolah yaitu Sekolah Dasar Kima Kama Desa Watodiri, MTS Negeri 3 Lembata, dan Sekolah Dasar Inpres Merdeka. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo gelar uji coba makan siang sehat bergizi (pangan lokal) di beberapa sekolah yaitu Sekolah Dasar Kima Kama Desa Watodiri, MTS Negeri 3 Lembata, dan Sekolah Dasar Inpres Merdeka. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kementerian Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) - Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiksainstek) menggagas Program Muda Berdaya untuk Kedaulatan Pangan (MBKP).
ADVERTISEMENT
Muda Berdaya untuk Kedaulatan Pangan adalah program magang bersertifikat yang memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan ide, gagasan, bakat, dan minatnya untuk menghasilkan aksi atau karya yang inovatif, sebagai bagian dari upaya memberdayakan ekosistem untuk pemulihan lingkungan berkelanjutan, kedaulatan pangan, dan pelestarian kebudayaan beserta lingkungannya.
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo gelar uji coba makan siang sehat bergizi (pangan lokal) di beberapa sekolah yaitu Sekolah Dasar Kima Kama Desa Watodiri, MTS Negeri 3 Lembata, dan Sekolah Dasar Inpres Merdeka. Foto: Dok. Istimewa
Pemilihan isu kedaulatan pangan dalam program ini erat kaitannya dengan isu kebudayaan dan lingkungan. Mahasiswa ditempatkan pada 29 desa yang tersebar di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Peserta MBKP merupakan para mahasiswa yang berasal dari 103 Universitas di 29 provinsi. Total peserta adalah 218 orang dengan 212 peserta penempatan di Kabupaten Lembata, dan 6 orang mahasiswa di Jakarta.
Mahasiswa melaksanakan magang selama kurang lebih 4 bulan dari Bulan September hingga Desember 2024. Hasil dari program ini adalah data potensi pangan lokal dan Objek Pemajuan Kebudayaan, dan pengembangan prototipe kedaulatan pangan (produk inovasi dan teknologi pangan lokal dan potensi desa, program edukasi dan sosisalisasi gizi, dan program pemajuan kebudayaan).
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo gelar uji coba makan siang sehat bergizi (pangan lokal) di beberapa sekolah yaitu Sekolah Dasar Kima Kama Desa Watodiri, MTS Negeri 3 Lembata, dan Sekolah Dasar Inpres Merdeka. Foto: Dok. Istimewa
Proses pembelajaran dari program MBKP menjadi bukti pentingnya pengembangan sistem pangan berdasarkan potensi alam dan kearifan lokal. Sistem pangan yang akan dikembangkan tersebut juga tidak hanya mempertahankan tradisi tetapi juga mengadopsi inovasi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut juga merupakan pengamalan dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, khususnya pada pasal 32 ayat 1 yang berbunyi : ‘Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.’ Amanat ini kemudian secara strategis dilaksanakan melalui Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan visi Presiden dan Wakil Presiden yaitu Astacita.
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo gelar uji coba makan siang sehat bergizi (pangan lokal) di beberapa sekolah yaitu Sekolah Dasar Kima Kama Desa Watodiri, MTS Negeri 3 Lembata, dan Sekolah Dasar Inpres Merdeka. Foto: Dok. Istimewa
Terdapat 3 dari 8 poin yang sejalan dengan ide utama dari program MBKP. Pertama mengenai “Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru” Kedua, “Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan”, dan yang terakhir adalah mengenai “Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur”.
ADVERTISEMENT
Dalam program MBKP juga telah dilaksanakan uji coba makan siang sehat bergizi (pangan lokal) di beberapa sekolah yaitu Sekolah Dasar Kima Kama Desa Watodiri, MTS Negeri 3 Lembata, dan terakhir di Sekolah Dasar Inpres Merdeka yang juga dihadiri oleh Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo.
Melalui kegiatan ini diharapkan akan terjadi knowledge exchange dari proses produksi sampai dengan konsumsi, dari sumber pangan yang disediakan alam sampai pada makanan yang tersaji di piring. Makan bersama yang akan diselenggarakan pada waktu makan siang ini menyajikan berbagai pangan lokal dengan sejumlah manfaatnya.
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo menyatakan kegiatan ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia yang berfokus pada bidang pangan.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi inspirasi untuk pengelolaan program makan bergizi di sekolah dan menumbuhkan kebanggaan bagi siswa, orang tua, perangkat sekolah serta masyarakat desa untuk menikmati pangan lokal yang mereka miliki.
Pada Rangkaian penutupan MBKP dilaksanakan pameran prototipe kedaulatan pangan dari 29 desa di Pantai Wulen Luo. Pameran prototipe menampilkan hasil belajar bersama antara mahasiswa dan masyarakat desa selama program berlangsung.
Pameran ini sekaligus sebagai ruang sosialisasi ide mengenai kedaulatan pangan kepada masyarakat luas. Penting untuk diketahui bahwa kedaulatan pangan merupakan solusi untuk memutus ketergantungan pangan di tingkat lokal.
Dengan mengusung tema “Panen Pengetahuan dan Perayaan Pangan Lokal”, dua hal yang menggambarkan hasil belajar bersama dari seluruh komponen yang terlibat dalam program ini. Selain menghasilkan pengetahuan dari berbagai inovasi untuk mengatasi tantangan khususnya pangan, proses ini juga menjadi pengalaman berharga yang kini direfleksikan dalam perayaan pangan lokal yang kita miliki.
ADVERTISEMENT
Melalui kerja bersama di bidang pendidikan, kebudayaan serta teknologi, program ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk mewujudkan ide mengenai kedaulatan pangan mulai dari tingkat desa sampai dengan nasional.
(LAN)