Momen Haru WNI di Taiwan yang Peluk Majikan saat Gempa Dahsyat Mengguncang

5 April 2024 12:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang menunggu untuk naik kereta tujuan selatan karena beberapa layanan kereta dihentikan pasca gempa bumi di Taipei, Taiwan, Rabu (3/4/2024). Foto: Chiang Ying-ying / AP
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang menunggu untuk naik kereta tujuan selatan karena beberapa layanan kereta dihentikan pasca gempa bumi di Taipei, Taiwan, Rabu (3/4/2024). Foto: Chiang Ying-ying / AP
ADVERTISEMENT
Hualien, Taiwan, dilanda gempa bumi dahsyat pada Rabu (3/4) pagi. Bencana itu memicu kepanikan penduduk setempat. Di tengah kekacauan, sebuah kisah kepedulian datang dari Maya, seorang WNI yang menjadi pengasuh di Bali, New Taipei City.
ADVERTISEMENT
WNI 26 tahun itu datang ke Taiwan untuk merawat seorang wanita tua yang sedang mengalami pendarahan otak. Ia memanggilnya "Nenek Wang".
Sebuah video CCTV yang diunggah di YouTube media Taiwan, @DaaiWorldNews, menunjukkan aksi Maya saat melindungi Nenek Wang, ibu majikannya, di tengah gempa.
Ketika gempa terjadi, keduanya sedang tidur. Lalu mereka terbangun dan Maya langsung dengan sigap melindungi Nenek Wang. Dalam momen yang penuh kekhawatiran itu, Maya terlihat memeluk Wang erat-erat.
Media Taiwan menyebut tindakan Maya tersebut tidak hanya memperlihatkan profesionalismenya sebagai pengasuh, tetapi juga menggambarkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan klien yang dia rawat.
Akun Facebook Taiwan Economic Trade Office (TETO) turut menyampaikan apresiasi terhadap sikap pengasuh asal Indonesia itu.
ADVERTISEMENT
"Maya, Pembantu rumah tangga Indonesia yang Super Berani dan Tidak Egois, melindungi wanita tua Taiwan saat terjadi gempa besar.
Kami Menghargai CINTA BESAR Anda!👍👍👍👍❤️❤️❤️❤️
🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇹🇼🇹🇼🇹🇼🇹🇼," tulis akun TETO di halaman Facebook-nya, Jumat (5/4).
Sang majikan sekaligus anak Nenek Wang, Wang Jianrong, mengaku terharu saat menyaksikan adegan tersebut melalui layar monitor. Baginya, tindakan Maya adalah bukti nyata bahwa dia tidak hanya melihat pekerjaannya sebagai tugas rutin, tapi juga panggilan untuk membantu dan melindungi anggota keluarganya.
"Karena guncangannya sangat hebat, begitu saya membuka pintu, saya tahu bahwa Maya sudah memeluk ibu saya. Bahkan, saya sangat tersentuh ketika melihat adegan ini, karena dia menganggap ibu saya sebagai keluarganya sendiri," ungkap Wang saat diwawancara media Taiwan.
ADVERTISEMENT
Meskipun baru lima bulan berada di Taiwan, Maya telah memperlihatkan kedekatannya dengan keluarga Wang.
"Saya menyayangi nenek saya, dan dia sangat baik kepada saya," tutur Maya saat ditanya alasan di balik tindakannya itu.
Menurut sang anak, dia tidak masalah apa pun kewarganegaraan pengasuhnya.
"Tidak peduli apa kewarganegaraannya, selama dia memiliki hati yang penuh kasih dan baik hati, apa pun yang dia lakukan akan menggerakkan orang dan menular," ungkap Wang Jianrong.