Momen Ketua MK Sapa Ketua KPU di Sidang: Pak Hasyim, Kok Diam Saja?

27 Maret 2024 10:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengikuti sidang perdana perselisihan hasil Pemilu (PHPU) atau Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengikuti sidang perdana perselisihan hasil Pemilu (PHPU) atau Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada momen menarik setelah sidang perdana pembacaan gugatan Pilpres paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) selesai dibacakan di Mahkamah Konstitusi (MK). Saat itu, majelis hakim tengah membahas teknis persidangan dengan para pemohon, pihak terkait, dan pihak termohon.
ADVERTISEMENT
Dalam satu momen, Ketua MK Suhartoyo meminta pendapat seluruh pihak terkait dengan ketentuan sidang yang akan disepakati.
Saat giliran Suhartoyo bertanya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), sang ketua MK tampak bergurau ke Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
"Dari termohon, Pak Hasyim. Bapak kok diam saja?" tanya Suhartoyo, di ruangan sidang MK, Rabu (27/3).
Hal tersebut pun kemudian langsung direspons oleh Hasyim.
"Karena sudah ada kuasa. Terima kasih, Majelis, saya kira kami mengikuti apa yang ditentukan oleh Majelis," ungkap Hasyim.
Ketua Hakim Konstitusi Suhartoyo mengikuti sidang perdana perselisihan hasil Pemilu (PHPU) atau Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dalam kesempatan tersebut, sejumlah poin disepakati. Salah satunya yakni soal sidang besok Kamis (28/3) dengan agenda tanggapan dari pihak termohon dan terkait. MK akan menggabungkan dua permohonan, yakni Anies-Muhaimin serta Ganjar-Mahfud. Sidang bakal digelar pukul 13.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Kemudian, yang disepakati lainnya, yakni jumlah saksi dan ahli totalnya 19 orang.

Hubungan Ketua KPU dengan Hasnaeni

Hasnaeni 'Wanita Emas' Foto: Dok. Partai Emas
Sementara itu, dalam gugatan tim AMIN, nama Ketua Hasyim Asyari juga sering disebut, termasuk hubungan personalnya dengan Hasnaeni "Wanita Emas".
"Ditemukan hubungan khusus dan personal antara Ketua KPU Hasyim Asyari dengan ketua umum partai politik Republik Satu, Hasnaeni, sebagai salah satu partai calon peserta pemilu. Hubungan khusus itu terungkap di dalam persidangan DKPP dan Ketua KPU Hasyim Asyari. Atas perbuatan tersebut dijatuhkan sanksi peringaan keras terakhir oleh DKPP," kata Bambang Widjojanto, tim hukum AMIN, menyoroti lumpuhnya independensi penyelenggara pemilu.