Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Momen Mayor Teddy Bantu Prabowo Pasang Selendang Khas Peru di Penutupan KTT APEC
17 November 2024 5:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ada momen menarik saat penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) di Lima Convention Center (LCC), Lima, Peru pada Sabtu (16/11).
ADVERTISEMENT
Saat itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya memasangkan selendang khas Peru berwarna cokelat kepada Presiden Prabowo di hadapan pemimpin anggota KTT APEC 2024.
Mulanya, para pemimpin anggota APEC 2024 melaksanakan kegiatan seremoni penutupan kegiatan dengan prosesi handshake atau salaman dengan Presiden Peru, Dina Boluarte yang juga tuan rumah.
Setelah itu, Prabowo dan para pemimpin negara anggota APEC 2024 menggelar foto bersama di sebuah panggung. Di sana, para pemimpin negara terlihat diberikan selendang coklat oleh penyelenggara KTT APEC.
Saat itu, Seskab Mayor Teddy langsung datang menghampiri Presiden Prabowo di atas panggung. Nampak Teddy membantu mengalungkan selendang itu di leher Eks Danjen Kopassus.
Prosesi itu disaksikan langsung oleh sejumlah para pemimpin dunia. Di antaranya, Presiden China Xi Jinping, Presiden Peru, Dina Boluarte hingga Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, barulah Prabowo melanjutkan sesi foto bersama. Di sana terlihat Prabowo berdiri diapit Kepala Eksekutif Hong Kong, John Lee dan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba.
Adapun Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri sejumlah pertemuan bilateral selama di KTT APEC 2024 di Lima, Peru.
Pada hari pertama dengan Presiden Peru Dina Boluarte kemudian juga menyempatkan santap pagi bersama PM Australia Anthony Albanese.
Memasuki hari kedua, Prabowo juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Sosialis Vietnam Luong Cuong, PM Canada Justin Trudeau dan juga PM New Zealand Christopher Luxon.