Momen Mic Cak Imin Mati Saat Muktamar 2024: Kayak Pengajian Ranting Aja, Rek

25 Agustus 2024 12:03 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) menyampaikan sambutan dalam penutupan Muktamar VI Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, Sabtu (25/8/2024). Foto: Youtube/DPP PKB
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) menyampaikan sambutan dalam penutupan Muktamar VI Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, Sabtu (25/8/2024). Foto: Youtube/DPP PKB
ADVERTISEMENT
Ketum PKB periode 2024-2029 yang terpilih secara aklamasi tadi malam di Muktamar VI, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengalami momen tak biasa saat menyampaikan pidato penutupan Muktamar di Nusa Dua, Bali, Minggu (25/8).
ADVERTISEMENT
Microphone yang digunakan Cak Imin mendadak mati saat sedang menyampaikan rasa syukur karena kehadiran para kiai sepuh.
“Yang kita bersyukur para ulama sepuh mendampingi kita sejak..,” pernyataan Cak Imin pun terputus dan tidak terdengar.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) menyampaikan sambutan dalam penutupan Muktamar VI Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, Sabtu (25/8/2024). Foto: Youtube/DPP PKB
Setelah itu panitia langsung mengganti microphone yang digunakan.
“Tes, tes, kayak pengajian ranting aja rek,” celetuk Cak Imin yang mengundang tawa peserta muktamar yang hadir.
Cak Imin pun melanjutkan sambutannya, ia langsung meminta maaf kepada Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Syura PKB yang baru terpilih, Ma’ruf Amin, karena kesalahan teknis ini.
“Mohon maaf Pak Wapres, kira sewa hotel ini mahal sekali tapi gayanya masih ranting,” selorohnya.
Selain Ma’ruf Amin, terpantau penutupan muktamar ini dihadiri oleh banyak kiai berpengaruh seperti, KH. Nurul Huda Jazuli dari Kediri KH. Said Aqil Siradj, KH. Marzuki Mustamar dari Jawa Timur, Gus Kautsar hingga Gus Miftah.
ADVERTISEMENT