Momen Pelukis Yos Suprapto Menanti Ruang Pameran Lukisan 'Mirip Jokowi' Dibuka

20 Desember 2024 16:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seniman Yos Suprapto masih menanti pintu tempat pameran untuk dibuka, di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024).  Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seniman Yos Suprapto masih menanti pintu tempat pameran untuk dibuka, di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pelukis Yos Suprapto mengintip melalui jendela Galeri Nasional Indonesia, museum seni rupa modern dan kontemporer milik negara. Rambutnya yang berwarna putih tersibak embusan angin di gedung yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat itu, Jumat (20/12).
ADVERTISEMENT
Yos sengaja kembali mendatangi Galeri Nasional Indonesia untuk melihat karya lukisannya yang masih dipajang di ruang pemeran. Sejumlah wartawan juga sudah mengunggu Yos di sana.
Lukisan Yos Suprapto yang sedianya dipamerkan di Galeri Nasional. Judulnya Konoho I. Foto: Dok. Istimewa
Namun, sejak pukul 13.00 WIB hingga 15.41 WIB, Yos tidak diizinkan untuk memasuki area pameran. Bahkan untuk melihat langsung karyanya sendiri dia belum diizinkan.
Seniman Yos Suprapto seharusnya menggelar pameran lukisan tunggalnya yang berjudul, “Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan” di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (19/12) malam.
Tetapi, beberapa jam menjelang waktu pembukaan pameran, Yos diminta untuk menurunkan lima lukisan karena menurut kurator terlalu vulgar. Yos menolak hingga akhirnya pameren ditunda sampai waktu yang tak ditentukan.
Seniman Yos Suprapto memperlihatkan salah satu lukisan yang dilarang untuk dipamerkan, di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
Yos hanya bisa melihat melalui kaca, mengamati instalasi lukisan yang telah disiapkannya sejak tahun 2023 itu.
ADVERTISEMENT
“Ini kesepakatan pameran ini sebetulnya sudah jauh-jauh hari dan sebetulnya formal kesepakatan itu terjadi pada bulan Juni tahun 2023,” cerita Yos kepada jurnalis.
Dia menyayangkan penundaan pamerannya itu. Apalagi pembatalan dilakukan sesaat sebelum pembukaan dimulai, saat para pengunjung sudah bersiap-siap masuk ke ruang pamer.
"Seharusnya bisa masuk dan melihat, dan menghayati sehingga ada kesadaran baru muncul ketika melihat dan berimitasi dengan karya-karya tersebut. Nah, kalau kayak gini kan, terus banyak muncul apriori dan asumsi-asumsi yang bisa saja negatif maupun yang tidak benar," ucap Yos.
Hingga pukul 16.00 WIB, Yos masih menunggu diizinkan masuk ke lokasi pamerannya.
Hanya Anggota DPR yang Boleh Masuk
Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triana (tengah( menjawab pertanyaan wartawan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2024), ditemani pelukis Yos Suprapto (kiri). Foto: Alya Zahra/kumparan
Sementara itu, anggota Komisi X DPR dari FPDIP, Bonnie Triana, yang turut menemani Yos menyebut tidak ada alasan jelas kenapa Yos dilarang masuk ke ruang pameran. Hanya Bonnie yang diizinkan masuk oleh pengelola Galeri Nasional.
ADVERTISEMENT
“Pokoknya yang diizinkan cuma saya sendiri (Bonnie). Gitu aja. Saya nggak mau. Pokoknya saya cuma sendiri,” kata Bonnie kepada wartawan.
Bonnie mengatakan, Galeri Nasional ibarat pintu untuk para seniman. Dengan tidak diizinkannya Yos untuk masuk ke pameran, Bonnie melanjutkan, itu termasuk tindakan intervensi.
“Kalau Galeri Nasional nggak dibukain, yang nggak dibuka pintunya itu udah intervensi. Ini kan kegiatan seniman kan,” ujar sejarawan ini.
Pernyataan Galeri Nasional soal pameran tunggal karya Yos Suprapto, Jumat (20/12/2024). Foto: Instagram/@galerinasional
Pihak Galeri Nasional Indonesia memutuskan untuk menunda pameran tunggal lukisan Yos Suprapto yang bertajuk "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan' dengan alasan "kendala teknis yang tidak bisa dihindari". Pameran ini awalnya dijadwalkan berlangsung pada 20 Desember hingga 19 Januari 2025.
Karena penundaan ini, muncul pendapat publik bahwa 5 lukisan yang dilarang ditampilkan itu menggambarkan sosok mirip Jokowi dan bernada kritik sosial.
ADVERTISEMENT