Momen Prananda Beri Kursi ke Ganjar untuk Duduk di Sebelah Megawati

21 April 2023 17:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Capres PDIP Ganjar Pranowo. Foto: Dok. PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Capres PDIP Ganjar Pranowo. Foto: Dok. PDIP
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres yang akan diusung partainya di Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Sesudah diumumkan, Ganjar kemudian dipanggil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk masuk ke dalam ruangan di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4).
Ada momen menarik setelah Ganjar masuk dan membungkukkan badannya sebagai bentuk penghormatan, kepada Megawati, Presiden Jokowi, Ketua DPP Puan Maharani, Kepala Situation Room yang juga Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, dan Hasto yang berada duduk di depan.
Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Capres PDIP Ganjar Pranowo. Foto: Dok. PDIP
Anak Megawati, Prananda Prabowo, memberikan bangkunya kepada Ganjar untuk duduk di sebelah ibunya. Awalnya, Prananda duduk di samping Megawati kemudian di sampingnya diisi Hasto.
Hasto pun kemudian bergeser saat Ganjar hendak ingin duduk di depan. Begitu pula dengan Prananda, setelah bersalaman, kursi yang tadinya ia tempati diserahkan untuk diduduki Ganjar.
Ganjar lalu duduk di kursi di sebelah Megawati itu, dan Prananda lalu duduk di kursi baru di sebelah Ganjar.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Megawati secara simbolis memakaikan kopiah dengan disaksikan para kader secara langsung maupun virtual. Prosesi pemakaian kopiah ini mendapat sambutan dari para elite PDIP yang hadir.
Ganjar langsung menyalami Megawati usai mengenakan kopiah yang baru saja dipakaikan. Setelah itu, Megawati mengatakan kopiah merupakan simbol dari identitas budaya Indonesia.
"Kita melihat budaya orang Indonesia itu berkopiah, dan Bung Karno mengatakan itu identitas dari nasionalisme kita, yang disebut nasionalis religius,” ucap Presiden ke-5 RI itu.
"Semoga ini bisa menjadi simbol semua rakyat, siapa pun, tidak melihat agamanya," lanjut Megawati.