Momen Ridwan Kamil dan Keluarga Kembali ke Indonesia: Tegar dan Ikhlas

Ridwan Kamil dan keluarga di Bandara Hamad, Qatar, dalam perjalanan pulang ke Indonesia. Foto: Istimewa

Momen saat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, beserta istri Atalia Praratya dan anak keduanya Camillia Laetitia Azzahra berjalan di dalam Bandara Hamad di Qatar, terekam oleh seorang WNI. Ridwan Kamil saat itu sedang dalam perjalanan dari Swiss menuju Indonesia.

Dalam video yang dilihat kumparan, Jumat (3/6), Ridwan Kamil berjalan sendiri. Ia mengenakan jaket berwarna krem dan juga topi fedora dengan warna senada sambil menyeret koper.

Tak jauh di belakang Kang Emil, terlihat Atalia dan Camillia berjalan berdampingan. Mereka berjalan sambil menenteng tas masing-masing.

Ridwan Kamil dan keluarga di Bandara Hamad, Qatar, dalam perjalanan pulang ke Indonesia. Foto: Istimewa

Perekam video, Fitriah Bazri mengungkapkan momennya bertemu mantan Wali Kota Bandung itu. Ridwan Kamil sempat menceritakan usahanya mencari sang anak sulung Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril kepada Fitriah.

"Beliau cerita bahwa dia ikut mencari setiap harinya. "Saya jalan setiap hari 5-8 km" Tapi semuanya balik lagi dengan rencana Tuhan, beliau sangat berharap setidaknya Eril bisa ketemu. Dan beliau masih nanya-nanya saya dan suami dari mana dan ke mana saja, dengan wajah tersenyum," tulis Fitriah.

Fitriah menyebut momennya bertemu Kang Emil karena mereka duduk tak jauh di bandara.

"Beliau kebetulan duduk di belakang saya dengan rombongannya. Semoga ada keajaiban ya semuanya," tulisnya.

"Masyaallah, bisa ngobrol walau sebentar dengan @ridwankamil. Sangat berkesan sekali omongan beliau "Semua hanya milik tuhan, yang terpenting dari segala hal hanyalah bekal diri kita." Sungguh sangat tegar, semoga Allah permudah dan ada keajaiban ya Allah," ujar Fitriah di Instagramnya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil beserta keluarga intinya memutuskan kembali ke Tanah Air, usai ikut mencari langsung anak sulung mereka selama 7 hari. Eril yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, pada 26 Mei lalu itu, diakui keluarga telah diikhlaskan dan dianggap meninggal dunia.