Momen Terakhir Kapten Mirza dengan Istri Sebelum Rimbun Air Jatuh di Papua

16 September 2021 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deretan karangan bunga di rumah kapten Mirza, pilot Rimbun Air yang jatuh di Papua. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Deretan karangan bunga di rumah kapten Mirza, pilot Rimbun Air yang jatuh di Papua. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pesawat kargo Rimbun Air jatuh di hutan Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Rabu (15/9) pagi. Pesawat itu sebelumnya hilang kontak sekitar pukul 07.37 WIT saat terbang dari Nabire ke Distrik Sugapa dengan membawa bahan bangunan. Di dalam pesawat seri Twin Otter 300 PK-OTW itu ada 3 kru. Mereka adalah Kapten Mirza (Pilot), Fajar (Kopilot), dan Iswahyudi (Teknisi). Ketiganya tewas.
ADVERTISEMENT
Rumah Mirza terletak di Jalan Kompleks AURI, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat. kumparan pada Kamis (16/9), mendatangi rumah almarhum.
Di sana, berderet karangan bunga duka cita dari sejumlah kolega, keluarga hingga maskapai Rimbun Air. Adalah Yudhistira, anak kedua Kapten Mirza, yang menceritakan momen sebelum ayahnya gugur dalam kecelakaan pesawat. Yudhistira mengatakan ibunya kontak terakhir dengan ayahnya satu jam sebelum take off. Mereka video call.
"Ibu saya satu jam sebelum [ayah saya terbang], saat beliau mau prepare, mau terbang itu, beliau pakai baju, video call. Itu rutinitas dia, tiap pagi sebelum berangkat video call dengan ibu saya. Jadi di hari H itu, satu jam sebelum berangkat, terakhir kontak dengan ibu saya," ujar Yudhistira yang juga seorang pilot.
ADVERTISEMENT
Yudhistira mengatakan tak ada pesan terakhir yang disampaikan ayahnya itu ke ibunya. Karena menurut dia, insiden kecelakaan tak bisa diprediksi sehingga tak ada pesan terakhir.
"Pesan terakhir itu enggak ada, ya, kita kan tidak bisa memprediksi itu, terakhir atau kapan. Cuma bapak saya itu peternak ayam. Jadi setiap kali dia menghubungi ibu saya itu [berpesan] jangan lupa kasih makan ayam sama ikan," kata Yudhistira.