Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Motif Bartender Cruz Lounge Pakai Etanol di Miras Buat 3 Pemain Band Tewas: Irit
6 Januari 2024 0:34 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Polisi menggelar rekonstruksi kasus tewasnya tiga pemain band Ogie and Friends di Cruz Lounge Hotel Vasa, Surabaya, pada Jumat (5/1/2024). Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono, mengatakan ada sekitar 25 adegan dalam rekonstruksi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dalam pelaksanaannya ada 25 adegan. 25 adegan ini ada sedikit perbedaan namun sudah diluruskan, sama dengan yang disampaikan bapak Kapolres pada saat pers rilis tadi," ujar Hendro.
Dalam kesempatan itu, Hendro menyampaikan bahwa motif Arnold Zadrach Sitaniya (27 tahun), bartender yang menambahkan etanol ke dalam minuman keras yang dikonsumsi para pemain band, adalah untuk menghemat.
"Dari hasil kami mendalami terhadap tersangka, kalau yang namanya minuman strong (efeknya kuat untuk memabukkan) itu harusnya volume spirit ditambah, otomatis volume spirit yang dalam botol. Namun pandangan tersangka itu lebih boros, untuk mengirit dia menambahkan zat lain (etanol)," terangnya.
Hendro juga mengungkapkan, bahwa kemungkinan ada calon tersangka lain dalam kasus ini.
"Kami masih mendalami, kemungkinan fifty-fifty ada," ungkapnya.
Sementara itu, Pengacara Hotel Vasa, Tonic Tangkau, mengatakan pihaknya tidak mengetahui terkait kandungan etanol dalam cocktail yang disebutkan oleh pihak labfor Polda Jatim.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga selama ini tidak pernah menyediakan etanol untuk mencampurkan minuman yang mereka sediakan.
"Sama sekali tidak pernah ada (etanol). Kita pun masih menunggu karena kita pun tak pernah ada barang itu, sangat mustahil," ucap Tonic.
Tonic menegaskan bahwa pihak Hotel Vasa tidak pernah membeli etanol untuk digunakan di Cruz Lounge.
"Kami tidak tahu, dari kami setahu kami itu tidak pernah ada. Tidak pernah pihak Cruz Lounge menyediakan, membeli dalam bentuk apa pun metanol," tegasnya.
"Kalau etanol itu memang ada, karena etanol itu menjadi suatu setiap ada event dipakai demo, demo di bartender. Fairing jugling pakai api. Tidak disuguhkan ke pengunjung," tambahnya.
Sebelumnya, polisi menetapkan bartender Cruz Lounge Bar Hotel Vasa sebagai tersangka kasus kematian tiga pemain band usai pesta miras pada Jumat (22/12). Bartender tersebut adalah Arnold Zadrach Sitaniya warga Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Surabaya.
ADVERTISEMENT
Polisi mengatakan, Arnold meracik sembilan cocktail yang disajikan ke dalam carafe atau teko berukuran masing-masing 750 ml. Sembilan cocktail tersebut disuguhkan kepada personel band itu.
"Komposisi menurut pendalaman yang bahwa karabe yang pertama sampai dengan keempat ini telah mengisi sebanyak 100 ml etanol yang dicampur dengan bacardi sebanyak 375 ml dan ditambah cranberries jus sebanyak 150-200 ml dicampur es batu," jelasnya.
Setelah carafe keempat habis, Arnold kemudian meracik cocktail di carafe kelima dan keenam. Untuk campuran dua cocktail itu berupa etanol 100 ml, Skyvodka 375 ml dan ditambah cranberries jus antara 150-200 ml.
"Selanjutnya setelah ini habis dibuat lagi, dalam karabe yang 7-9 etanol 200 ml, dan ditambah skyvodka 300 ml, ditambah jus cranberries," kata polisi.
ADVERTISEMENT
Etanol yang digunakan Arnold untuk meracik cocktail itu dibeli secara online oleh internal dari Cruz Lounge.
Sementara itu, Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Shodiq Pratomo mengatakan, dari hasil pemeriksaan barang bukti, pihaknya menemukan adanya kandungan alkohol jenis etanol dan metanol.
"Dari jeriken ini diduga etanol, ternyata isinya metanol dengan cukup tinggi 24 persen. Sehingga kita duga bahwa korban meninggal karena keracunan metanol," terang Shodiq.
Shodiq menjelaskan, kandungan metanol dalam sembilan carafe tersebut totalnya sekitar 900ml.
"Kalau kita hitung ada 9 botol, hampir 900 metanol yang diminum. Memang efeknya, meninggal cirinya adalah kena mata. Korban metanol matanya pasti kabur kemudian efeknya berjalan ketika melalui 24 jam. Efeknya 1-2 hari baru kerasa," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Shodiq mengungkapkan, temuan metanol ini setelah penyidik menemukan adanya pembelian etanol khusus yang diduga itu merupakan metanol.
"Kecuali minuman botol bermerek awalnya menduga minuman palsu setelah dicek isinya etanol, setelah disampaikan penyidik ada pembelian etanol teknis," ungkapnya.