Motif Mahasiswa Unud Bikin Konten Porno Deepfake: Penuhi Hasrat Seksual

30 April 2025 18:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Universitas Udayana. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Universitas Udayana. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mahasiswa pembuat konten porno deepfake berinsial SLKDP dikeluarkan dari Universitas Udayana, Bali. SLKDP dinilai melakukan pelanggaran berat berkaitan dengan kekerasan seksual.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil pemeriksaan internal oleh pihak Unud, SLKDP mengaku mencuri foto sejumlah mahasiswi kemudian mengeditnya menjadi foto berbau seksual demi memenuhi hasratnya.
"Pelaku juga di awal pemeriksaan oleh dewan etik fakultas ekonomi dan bisnis sudah mengakui perbuatannya, (tujuannya) hanya untuk memenuhi hasrat seksual pribadinya," kata Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana (Unud), Ni Nyoman Dewi Pascarani di Kampus Unud, Jalan Sudirman, Kota Denpasar, Bali, Rabu (30/4).
Salah satu korban sempat dikirimkan foto telanjang dan barcode Qris oleh mantan SLKDP sebagai bukti perbuatannya. Dalam hal ini, SLKDP membantah menyebarkan atau menjual konten porno itu ke orang lain.
"Dia nggak mengakui ada barcode. Dia mengelak, mungkin itu artinya tidak pernah ada transaksi untuk foto-foto ini," katanya.
ADVERTISEMENT
Unud menerima laporan sebanyak 35 mahasiswi yang menjadi korban konten porno deepfake SLKDP. Berdasarkan hasil temuan, ada sekitar 37 mahasiswi tercatat sebagai korban.
Selain itu, beredar informasi SLKDP sudah melakukan perbuatan pelecehan seksual yang sama sejak masih duduk di bangku SMA. Dalam pemeriksaan internal, SLKDP juga membantah hal tersebut.
"Itu yang beredar, tapi saat ditanyakan oleh satgas, pelaku tidak mengakui. Pelaku hanya mengakui yang terjadi saat ini saja," sambungnya.
Dalam kasus ini, Unud menyita ponsel SLKDP. Nasib ponsel itu dikembalikan atau tidak masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut.
Kasus ini terungkap berkat mantan pacar pelaku yang mengirimkan pesan kepada sejumlah korban melalui media sosial, Kamis (13/3). Isi pesan itu adalah tangkapan layar foto para korban tanpa busana di ponsel pelaku.
ADVERTISEMENT
Kondisi psikologis para korban ternyata semakin kalut setelah bertemu dengan pelaku. Korban ini mengaku diliputi rasa ketakutan dan gelisah saat beraktivitas ke luar rumah akibat konten porno deepfake itu.
Salah satu korban curiga foto dalam konten porno itu dijual oleh pelaku, lantaran mantan kekasih pelaku (sebagai orang yang mengungkapkan kasus ini) mengirimkan juga tangkapan layar sebuah barcode transaksi pembayaran Qris.
Di sisi lain, para korban sering melihat pelaku beraktivitas normal di kampus. Para korban akhirnya memutuskan melaporkan kasus ini ke pihak kampus.