Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Motif Pelaku Bunuh Mahasiswi Ubaya di Hutan Mojokerto: Sakit Hati, Kuasai Harta
8 Juni 2023 18:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana, mengungkapkan motif Roy (41) membunuh Angelina Natania, mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) karena sakit hati. Namun, ia tak menerangkan alasan sakit hati karena apa. R merupakan guru musik korban.
ADVERTISEMENT
"Yang bersangkutan sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik (leher) korban," ungkap Mirzal, Kamis (8/6).
Selain itu, alasan Roy menghabisi nyawa Angelina Natania karena juga ingin menguasai harta milik korban. Usai membunuh korban, pelaku mengambil mobil Angelina Natania dan sempat digadaikan.
Sebelumnya, petugas Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo dikejutkan dengan penemuan mayat dalam jurang sedalam 20 meter di kawasan Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Rabu (7/6).
Mayat yang berada dalam sebuah koper berbungkus kain putih itu tersangkut di sebuah pohon di jurang sisi timur jalan alternatif Mojokerto-Batu.
Salah satu petugas Tahura Raden Soerjo, Ali Sodikin, mengatakan mayat tersebut telah dievakuasi pihaknya bersama petugas gabungan Polri-TNI.
"Kondisinya sudah membusuk, mengeluarkan bau menyengat. Mayat di dalam koper dibungkus karung putih," ujar Ali kepada wartawan, Rabu (7/6).
ADVERTISEMENT
Ali menyampaikan penemuan mayat itu berawal dari informasi Polrestabes Surabaya. Mereka bilang ada mayat korban pembunuhan yang dibuang di jurang tersebut.
"Informasi dari korlap diminta stand by menunggu ada (tim) Polrestabes Surabaya mau ke Gajah Mungkur katanya ada pembuangan mayat," ucapnya.
Petugas lain, Sugeng, menerangkan sebenarnya petugas sudah mengetahui ada bungkusan putih di jurang itu sejak Sabtu (3/6). Namun, petugas mengira itu bungkusan sampah.
"Kemarin (Sabtu 3/6) pas patroli sudah melihat itu. Tapi kami kira itu sampah," terangnya.