Motif Pembunuhan Dokter Mawartih: Sakit Hati Insentif COVID-19 Dipotong

29 Maret 2023 12:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mawartih, dokter yang meninggal dunia di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tengah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mawartih, dokter yang meninggal dunia di rumah dinasnya di Nabire, Papua Tengah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan pria berinisial KW (22) terhadap dokter spesialis paru, Mawartih Susanty, di Nabire, Papua.
ADVERTISEMENT
Dirreskrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Ramadhani menjelaskan, KW mengaku sakit hati lantaran upah insentifnya dipotong oleh Mawartih.
"Motif sementara menurut keterangan tersangka KW bahwa yang bersangkutan sakit hati dan kecewa atas perlakuan korban terhadap tersangka KW," ujar Faizal dalam keterangannya, Rabu (29/3).
Terlebih lagi, kata Faizal, pelaku mengaku Mawartih sempat mengucapkan kata-kata yang membuatnya semakin kesal.
"Ditambah pernyataan korban kepada tersangka KW yaitu 'kamu hanya cleaning service jadi kamu terima saja segitu'," bebernya.
Namun demikian, Faizal menyatakan masih terus melakukan pendalaman terkait pengakuan pelaku. Termasuk soal ada tidaknya pelaku lain dalam pembunuhan ini.
Atas perbuatannya, pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 338 Subsider 351 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dr. Mawartih ditemukan tewas di rumahnya di perumahan RSUD Nabire tanggal 9 Maret sekitar pukul 19.00 WIT. Kondisinya mulut berbusa, badan penuh lebam, bahkan tulang rusuk patah. Sudah ada 68 saksi yang diperiksa terkait kasus ini.