Motif Pembunuhan Kasus 'Mayat Koper Ngawi': Cemburu Korban dengan Laki-laki Lain

27 Januari 2025 10:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Uswatun Khasanah, korban mutilasi dalam kasus mayat dalam koper merah di Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Uswatun Khasanah, korban mutilasi dalam kasus mayat dalam koper merah di Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Rahmat Tri Hartanto membunuh dan memutilasi Uswatun Khasanah (29 tahun). Kasus ini dikenal sebagai kasus mayat dalam koper merah di Ngawi.
ADVERTISEMENT
Apa motif Rahmat?
"Motifnya itu sakit hati kemudian juga cemburu karena tersangka merasa korban juga pernah memasukkan laki-laki lain ke kos-kosannya. Ini dari pengakuan tersangka," kata Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman, di Polda Jatim, Senin (27/1).
"Sisi lainnya juga ada rasa ketersinggungan-lah dengan keluarga. Faktanya dari kehidupan pribadi kita temukan memang yang bersangkutan ini beberapa kali atau sering dikatakan berhubungan dengan korban," ujar Farman.
Korban merupakan seorang janda dengan dua anak (usia 10 dan 7 tahun). Korban pernah menikah 2 kali, status pernikahannya yang terakhir "cerai hidup".
Pelaku bukan suami siri korban. "Faktanya tidak. Itu untuk mengelabui supaya tidak dicurigai di dalam kos-kosan, itu dia mengaku suami sirinya," katanya.
Pelaku dan korban telah kenal sekitar 3 tahun lamanya.
ADVERTISEMENT

Pelaku Punya Istri dan Anak

Tampang pelaku mutilasi wanita di Ngawi. Foto: Dok. Istimewa
Rahmat memiliki istri dan anak. "Hasil dari penyelidikan kami sudah punya keluarga, ada istri dan memiliki anak," ujar Farman. "Masih bersatu, ya."
Farman melanjutkan, "Dari hasil penyelidikan yang kita dapat, cukup ya, kehidupannya cukup-lah."

Pelaku Ketua Ranting Pencak Silat

"Sisi lain mungkin yang baru kita ketahui si tersangka ini juga merupakan salah satu ketua ranting dari salah satu perguruan pencak silat yang ada di Tulungagung," kata Farman.