Motif Rahmat Tusuk Plt Kadis Parekraf DKI: Kesal Kontrak Kerja Tak Diperpanjang

11 Februari 2021 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menunjukkan tersangka penusukan Plt Kadisparekraf DKI Jakarta.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menunjukkan tersangka penusukan Plt Kadisparekraf DKI Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi menangkap Rachmat Hidayat (43) pelaku penusukan terhadap Plt Kadis Parekraf DKI Gumilar Ekalaya dan seorang security di kantor Disparekraf DKI. Kepada polisi, Rachmat mengaku nekat menikam bosnya itu karena kontrak kerjanya tidak diperpanjang.
ADVERTISEMENT
"Dia (Rachmat) sampaikan bahwa dia merasa terdesak karena dia diputus kontraknya untuk tidak bisa bekerja lagi di kantor dinas tersebut," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah saat konferensi pers di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis (11/2).
Azis menjelaskan sebelum kejadian penusukan pada tanggal 10 Februari 2021 itu, pelaku sempat mendatangi bagian kepegawaian pada tanggal 8 Februari 2021. Ia menanyakan terkait kontrak kerjanya.
Saat itu, Rachmat diberi tahu kontraknya sebagai sekuriti di Akademi Pariwisata Jakarta (APJ) tidak diperpanjang dan diminta untuk bertanya ke Dinas Kebudayaan yang menaunginya. Namun, dua hari setelahnya ia justru datang ke Disparekraf dan bertemu dengan Gumilar untuk menanyakan hal yang sama.
Polisi menunjukkan tersangka penusukan Plt Kadisparekraf DKI Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
Gumilar, kata Azis, saat itu memberikan jawaban normatif, mengarahkan Rachmat untuk bertanya ke Dinas Kebudayaan. Sebab, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan telah dipisah, dan Rachmat berada di bawah kewenangan Dinas Kebudayaan.
ADVERTISEMENT
"Mendapat jawaban seperti itu tersangka tidak terima dan emosi langsung menusukkan kepada pejabat tersebut di bagian kaki," kata Azis.
Penusukan itu dilakukan dengan menggunakan belati yang telah dibawa Rachmat. Gumilar mengalami luka tusuk di bagian paha sepanjang 4 sentimeter.
Azis menduga Rachmat terdesak kebutuhan ekonomi sehingga emosinya meledak saat tahu tidak memiliki pekerjaan lagi.
"Ya mungkin karena faktor ekonomi ya. Karena dia tentu masih ingin punya pendapatan tetap tiap bulannya. Tapi setelah diputus itu membuat tersangka tersebut khawatir," kata Azis.