Motif Senior Ponpes di Sumut Aniaya Junior hingga Tewas: Merasa Kurang Disiplin

7 Juni 2021 12:36 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemukulan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemukulan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi terus mendalami tewasnya FW (14), Santri Pesantren Darul Arafah, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatera Utara yang dianiaya seniornya APH (17) Sabtu (5/6).
ADVERTISEMENT
APH menganiaya korban, karena dinilai kurang disiplin. "Ya merasa kurang disiplin, jadi dipukuli," ujar Kapolsek Kutalimbaru AKP Hendri Surbakti kepada wartawan, Senin (7/6).
Namun Hendri belum merinci bentuk pelanggaran disiplinnya. Pelaku langsung menghajar korban.
"Ada tindakan kekerasan satu kali pukulan. Tapi korban langsung jatuh. Karena jatuh, panik mereka larikan ke klinik, (sampai sana) langsung enggak ada lagi (nyawanya)," ujar Hendri.
Terkait di bagian mana korban dipukul hingga tewas, Hendri belum menjelaskannya. Pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi. Atas perbuatannya korban kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Sudah (tersangka)," ujar Hendri.
Pelaku dikenakan Pasal 351 jo Pasal 338 KUHP tentang penganiayaan berujung kematian.
Terkait kasus ini Pemimpin Pesantren Harun Lubis mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk mengawal dan mendampingi segala proses hukum yang terjadi. Mereka juga akan mengevaluasi segala kebijakan agar tidak terulang kembali.
ADVERTISEMENT
"Bahwa Pesantren Darularafah Raya senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan kepada santri," ujar Harun.