Mr. Nanang Mahir Bahasa Asing karena Turis Bule di Indonesia

8 Mei 2018 11:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Batas-batas pikiranku terletak pada batas-batas bahasaku. Segala yang aku ketahui adalah semua yang bisa ku katakan, begitulah kata filsuf Jerman Ludwig Wittgenstein.
ADVERTISEMENT
Bahasa memang memegang peran penting dalam kehidupan manusia. Hal itulah yang dipegang teguh oleh sosok penjual es cincau di Bogor, Nanang Sukandar. Pria yang akrab disapa Mr. Nanang itu giat belajar bahasa asing apa pun meski usianya saat ini terbilang tidak muda lagi, 52 tahun tepatnya.
Mr. Nanang banyak dikenal warga Bogor dan sekitarnya mahir berbahasa Inggris. Setiap kali ada pembeli yang mampir ke tempatnya berjualan di Jalan Pajajaran, dia langsung melayani dengan Bahasa Inggris.
Akan tetapi, Mr. Nanang di balik sosoknya yang sederhana, ternyata juga mahir berbahasa asing lain. Dia menguasai Bahasa Jerman, Belanda, Spanyol, dan juga berbagai bahasa lainnya di Eropa dan Asia.
Mr Nanang, penjual cincau mahir 4 bahasa asing. (Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan)
Kepada kumparan (kumparan.com) Mr. Nanang mengungkap rahasia dia bisa mahir berbahasa asing layaknya poliglot.
ADVERTISEMENT
“Dulu bapak belajar bahasa asing itu dari cewek-cewek bule ya. Waktu STM kelas 1 sampai kelas 3 saya hunting di Monas ataupun di Kebun Raya. Itu Bapak coba bahasa Inggris yang kedua Jerman, Belanda, dan bahasa lainnya,” cerita Mr. Nanang, Jumat (4/5).
Saat itu, Mr. Nanang mengaku bisa mengikuti cara-cara bule tersebut berdialog. Dengan mudah dia mampu menyerap ilmu dari orang-orang yang berwisata ke Indonesia itu.
“Akhirnya bapak ketagihan ya dengan cewek-cewek bule. Karena ada perbedaan ya antara cewek Indonesia dan cewek bule. Mereka lebih mandiri dan lebih ekspresif,” tambah Mr. Nanang.
Kedekatannya dengan para bule cewek, membuatnya sempat mendapat durian runtuh. Satu bulan menjelang kelulusan STM berpuluh-puluh tahun lalu, dia diajak ke Inggris oleh seorang bule bernama Jessie Louis Gouding.
ADVERTISEMENT
Selepas lulus STM, Mr. Nanang kemudian memutuskan untuk menjadi tour guide di Yogyakarta dan Bali dalam jangka waktu yang lama. Di sana, interaksinya bersama para bule semakin intens. Alhasil, kemahirannya berbahasa asing semakin bertambah.
Dalam hidupnya kini, meski tak lagi berinteraksi dengan para bule, pria beranak 2 itu ingin terus belajar dan mempraktikkan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris.
Mr Nanang, penjual cincau mahir 4 bahasa asing. (Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan)
“Karena percuma saja kita belajar Bahasa Inggris tanpa kita berani untuk mengucapkannya melafalkannya. Itu yang paling perlu, keberanian untuk bicara. Kalau bahasa itu cepat menguap ya. Jadi harus dipraktikkan,” tegas Mr. Nanang.
Paling Susah Bahasa Rusia
Belajar bahasa adalah makanan sehari-hari bagi seorang Mr. Nanang. Puluhan bahasa telah dia kuasai dan ketahui. Meski begitu, kadang dia menemukan kesulitan dalam mempelajari bahasa asing itu.
ADVERTISEMENT
Dalam perbincangannya santai dengan kumparan, Mr. Nanang menyebut satu bahasa asing yang menurutnya paling susah dipelajari.
“Itu yang paling susah ternyata bahasa Rusia ya. Saya emang pernah belajar juga ya, SMP kelas 1 di Bogor,” sebut Mr. Nanang.
Mr Nanang, penjual cincau mahir 4 bahasa asing. (Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan)
Nanang pun membandingkan kesulitan Bahasa Rusia dan Bahasa Jerman yang juga dia pelajari. Bukan bermaksud menyombongkan diri, selama ini dia bisa dengan mudah melahap materi tentang Bahasa Jerman.
“Kalau bahasa Rusia harus ada yang membimbing. Kalau yang lainnya, maaf kata, itu bagi Pak Nanang, bisa ditanggulangi. Mungkin karena turis Rusia juga jarang yang ke Indonesia,” tambah Mr. Nanang.
Soal Bahasa Jerman, pria yang kini juga menjadi guru SMK dan SMP itu, menganggapnya banyak dipakai negara-negara lain. Di antaranya, Swiss, Austria, dan Luxemburg.
Mr Nanang, penjual cincau mahir 4 bahasa asing. (Foto: Nesia Qurrota A'yuni/kumparan)
Di usianya yang tak lagi muda, Mr. Nanang terus berupaya mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk berani berbahasa asing. Dengan keberanian tersebut akan membuka peluang bagi siapa pun untuk berhasil.
ADVERTISEMENT
If someone, Indonesian people can speak English is very easy to get jobs and also study in foreign country. So I decided for me want to speak many languages,” pungkas pria yang sudah beruban itu.