Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
![Warga beraktivitas di stasiun MRT Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (16/3 Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1584350723/bkvodw8cwyn0dpthppyk.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Protokol tersebut mulai dari pengecekan suhu di pintu masuk stasiun hingga pengaturan duduk dan berdiri para penumpang di dalam gerbong MRT .
Jika selama ini penumpang yang berdiri bisa bebas menghadap ke mana saja, saat ini harus berbaris, menghadap ke arah laju kereta.
"Bahkan sekarang cara berdiri di kereta pun diatur. Mungkin tadi Anda enggak lihat karena kereta enggak penuh, tapi kalau berdiri, penumpang harus berdiri menghadap arah laju kereta dan barbaris," ujar Dirut MRT Jakarta, William Sabandar, dalam diskusi virtual, Kamis (2/7).
Selain itu, MRT juga kini menyediakan tombol yang bisa diinjak dengan kaki untuk pengaturan lift di stasiun-stasiun. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi penularan virus corona dengan memegang benda yang sama oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
"Terus kita dorong inisiatif ada thermal scanner supaya kalau antre, katakan jumlah akan meningkat 60 sampai 70 ribu. Kemudian menggunakan lift enggak perlu tekan lift. Jadi ditekan di kaki bisa lift terbuka tutup atau naik," terangnya.
————-----------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Coron
--------------------------------
Saksikan video menarik di bawah ini.