MRT Jelaskan Pilih Ancol Barat Jadi Lokasi Depo ke DPRD DKI

22 Juli 2020 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kereta Mass Rapid Transit (MRT) terparkir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kereta Mass Rapid Transit (MRT) terparkir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
ADVERTISEMENT
PT MRT Jakarta tengah melanjutkan pembangunan MRT fase 2 dari Bundaran HI-Kota. Saat ini yang masih terus dibicarakan mengenai lokasi depo di Ancol Barat.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat dengan PT MRT Jakarta hingga Dishub DKI Jakarta. Salah satu pembicaraan penting, terkait penentuan kawasan Ancol Barat sebagai depo MRT fase 2.
Proyek pembangunan MRT Fase II di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (5/7). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, awalnya depo MRT bakal ditempatkan di Kampung Bandan, Jakarta Utara. Tapi, setelah berdiskusi dengan PT KAI, nyatanya lahan di Kampung Bandan akan dimanfaatkan PT KAI dan tak bisa digunakan sebagai depo MRT.
Akibatnya, PT MRT harus mencari lokasi baru di Utara Jakarta, yang akhirnya setelah melakukan kajian teknis, paling cocok dibangun di Ancol Barat.
"Rencana kami untuk memasukkan Kampung Bandan sebagai Depo MRT tak bisa direalisasikan. Dari hasil kajian teknis itu didapatkan ada dua lokasi alternatif untuk depo. Pertama di Ancol Timur dan kedua di Ancol Barat," ujar Syafrin dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI, Jakarta, Rabu (22/7).
Kadishub DKI, Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta. Foto: Andreas RIckt Febrian/kumparan
Dia mengatakan, lahan di Ancol Barat merupakan lahan milik PT Asahimas. Dia menyebut, Kemenhub juga telah menyetujui Ancol Barat sebagai depo MRT.
ADVERTISEMENT
"Dari hasil kajian komprehensif ditinjau dari aspek teknis serta kelayakan dan struktur tanah didapatkan hasil optimalnya di Ancol Barat yang mana merupakan lahan PT Asahimas," kata dia.
"Saat ini kami dalam tahapan kajian teknis untuk tindak lanjutnya. Kami laporkan dari pertemuan terakhir dengan Menteri Perhubungan Senin kemarin setuju Ancol Barat jadi Depo MRT," lanjutnya.
Dirut MRT William Sabandar memberi sambutan di acara Penandatanganan kontrak kerja sama pembangunan MRT Fase 2 di Stasiun MRT Bundaran HI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sementara itu, Dirut MRT William Sabandar mengatakan, lahan Kampung Bandan yang semula diproyeksi menjadi depo MRT tak bisa digunakan karena PT KAI yang akan menggunakannya sebagi depo untuk 200 keretanya.
"Kemudian Dirut KAI saat itu dalam pertemuan di KPPIP ini adalah lembaga di Kemenko Perekonomian mengatakan bahwa Kampung Bandan akan digunakan tempat mereka, depo mereka, menempatkan 200 kereta," kata William dalam rapat.
MRT melintas di Stasiun MRT Asean, Jakarta (22/1/2020). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Akhirnya alternatif lain dipilih antara Ancol Barat dan Ancol Timur. Namun Ancol Barat dinilai lebih unggul dari segi luas kawasan, geometri tanah, hingga kondisi tanah yang lebih mumpuni.
ADVERTISEMENT
"Secara teknis, Ancol Barat luas. Ada lahan Asahimas yang akan ditinggalkan karena bukan kawasan industri lagi dan luas efektifnya bisa dipakai semua. Relatif bagus, sudah dipagari dan konsolidasi lahan sudah bagus," jelasnya.
"Dari sisi kondisi tanah, Ancol Barat siap digunakan karena beban tinggi, sudah 40 tahun. Sementara Ancol Timur perlu soil improvement karena lahan baru dan butuh proses konsolidasi 20-40 tahun. Butuh cost," lanjutnya.
Ancol Barat juga dinilai yang paling efektif dan efisien bisa disambungkan dengan Stasiun Kota. Stasiun Kota merupakan stasiun terakhir untuk MRT fase 2.
Jarak dari Stasiun Kota ke lahan depo Ancol Barat hanya 3 km. Sedangkan bila menggunakan lahan Kampung Bandan atau Ancol Timur lebih panjang.
ADVERTISEMENT
"Konsultan bikin trase A gimana sambung Stasiun Kota sampai Ancol Barat. Jaraknya 3 km karena makin jauh makin mahal harganya," ucap dia.
Suasana di Depo kereta MRT di Lebak Bulus, Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Selain itu, luas Ancol Barat dinilai sangat cocok dengan kebutuhan hingga 2030 saat MRT koridor Utara-Selatan dan Barat-Timur sudah beroperasi. William memperkirakan akan ada 32 trainset yang harus disimpan.
"Kita butuhkan itu adalah kita membutuhkan tambahan di tahun 2030, 32 trainset jadi nanti kita akan punya 48 trainset. Pertanyaannya adalah di mana kita akan menempatkan 32 trainset sehingga kita harus mencari lahan yang kira-kira pas untuk memenuhi kira-kira minum 32 trainset di tahun 2030.

MRT Cari Dana Pembebasan Lahan Ancol Barat

MRT bukan tanpa tantangan dalam menentukan Ancol Barat sebagai lahan untuk Depo. MRT harus membebaskan lahan itu dengan anggaran sendiri.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, MRT meminta Pemprov DKI dan DPRD DKI Jakarta memberikan masukan agar mendapatkan dana untuk pembebasan lahan depo Ancol Barat.
Pembebasan lahan ini sangat penting karena dana dari JICA tidak akan cair bila lahan depo belum siap.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)