MRT Singapura Gangguan Lebih dari 48 Jam, Ratusan Ribu Penumpang Terdampak

27 September 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MRT di Singapura Foto: Pablo Sanchez/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
MRT di Singapura Foto: Pablo Sanchez/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Singapura tengah menghadapi salah satu gangguan terburuk dalam sejarah MRT, imbas kerusakan parah yang terjadi di jalur kereta sejak Rabu (25/9) pagi. Layanan MRT di Jalur Timur-Barat itu mengalami gangguan serius yang masih berlanjut hingga lebih dari 48 jam.
ADVERTISEMENT
Insiden bermula ketika kereta generasi pertama buatan Kawasaki Heavy Industries yang telah beroperasi selama lebih dari 35 tahun itu mengalami kerusakan dalam perjalanan kembali ke Depo Ulu Pandan.
Komponen as kereta terlepas, menyebabkan salah satu bogie—bagian bawah kereta yang menopang roda—keluar dari jalur rel di antara stasiun Dover dan Clementi.
MRT di Singapura Foto: X/@SMRT_Singapore
Imbasnya, rel sepanjang 1,6 km rusak parah, termasuk putusnya 34 ruas rel dan kerusakan pada perlengkapan rel seperti mesin pengalihan, kabel listrik, serta klip rel.
"Kami telah mengerahkan lebih dari 300 teknisi dan pekerja dari LTA dan SMRT untuk memperbaiki kerusakan yang sangat serius ini. Mereka bekerja siang dan malam selama 40 jam terakhir," ujar Menteri Transportasi Chee Hong Tat saat mengunjungi Depo Ulu Pandan pada Kamis (26/9) malam, seperti dikutip dari CNA.
ADVERTISEMENT
Kerusakan besar ini menyebabkan pemadaman listrik di sepanjang sembilan stasiun MRT dan memaksa ribuan penumpang untuk mencari moda transportasi alternatif.
Hingga kini, total sekitar 516 ribu penumpang terdampak gangguan.
Peta jaringan MRT di seantero Singapura Foto: lta.gov.sg/
Menurut otoritas setempat, upaya perbaikan membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.
Awalnya, sebagian layanan MRT diharapkan pulih pada Jumat (27/9). Namun perbaikan harus diperpanjang akibat kompleksitas kerusakan. Penggantian lebih dari 30 ruas rel yang masing-masing berbobot lebih dari 1 ton menjadi tantangan tersendiri bagi para teknisi.
Meski pihak LTA dan SMRT sempat merencanakan pengoperasian layanan antar-jemput dengan interval 20 menit antara stasiun Jurong East dan Buona Vista, rencana tersebut dibatalkan demi mempercepat perbaikan dan menghindari risiko gangguan lebih lanjut.
Sementara itu, kini penumpang terpaksa mengandalkan layanan bus penghubung yang disediakan oleh LTA dan SMRT.
ADVERTISEMENT
Namun, peneliti infrastruktur transportasi National University of Singapore Raymond Ong menjelaskan kapasitas bus ini jauh lebih sedikit dibandingkan kereta MRT.
"Satu kereta dapat mengangkut 1.200 penumpang, sekitar 10 kali lipat kapasitas satu bus tingkat," jelasnya kepada CNA.
Penumpang diangkut dengan bus akibat gangguan MRT di Singapura, Kamis (26/9/2024). Foto: Dok smrt.com.sg
Untuk mengurangi dampak pada penumpang, layanan bus umum gratis disediakan di sepanjang rute yang terdampak, antara stasiun Queenstown dan Boon Lay. Penumpang diimbau untuk menggunakan bus dengan tanda lampu suar kuning sebagai alternatif transportasi.
Meski insiden ini tergolong jarang terjadi, para ahli transportasi memperkirakan perbaikan masih akan berlangsung selama beberapa hari, mengingat tingkat kerusakan yang cukup serius.
Seorang pakar transportasi, Jumadi, menuturkan bahwa momentum kereta yang menyebabkan bogie terseret di sepanjang rel mungkin menjadi faktor utama penyebab kerusakan ini.
ADVERTISEMENT