Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Fokus banyak pihak masih tradisional. Yang dianggap sumber adalah DKI-Jabodetabek dan yang dianggap tujuan adalah daerah lain," kata Ketua MTI Wilayah DKI Jakarta, Yusa Cahya dalam sebuah diskusi virtual tentang evaluasi angkatan selama mudik lebaran yang diadakan oleh MTI, Sabtu (14/5).
Cahya menuturkan, sudah terjadi perubahan demografi di mana aktivitas mudik juga terjadi di dalam kota seperti antar warga yang tinggal di Bandung menggunakan jalur arteri. Menurutnya, perhatian terjadap mudik lokal ini minim.
"Ini kok orang merhatiin DKI aja, yang lain malah nggak diperhatikan, apalagi di luar Jawa. Sumatera masih ada Pelabuhan Bakauheni, tapi tidak ada yang membahas bagaimana sih mudik di Sulawesi, bagaimana mudik di NTB, sementara ada bus dari Jakarta ke NTB, bagaimana Kalimantan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Ini kayanya harus mulai kita rubah pola pikirnya dan bagaimana caranya mudik itu jangan reaksional gitu lho, jadi ada masalah baru dipikir. Harus ada planning," sambungnya.
Dia pun mendorong agar mulai saat ini pemerintah harus berpikir di luar dari kebiasaan. Dia juga mengingatkan akan rasa keadilan bagi masyarakat.
"Kita harus adil untuk seluruh rakyat, bukan hanya adil untuk pengguna tol," pungkasnya
***
Ikuti program Master Class, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar Sekarang DI LINK INI