MTI Usulkan Ojol Jadi Angkutan Umum Terbatas: 10 Tahun Lagi Tak Angkut Orang

Ilustrasi ojek online. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memberikan usulan kepada Komisi V DPR dalam revisi UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Salah satu yang disinggung adalah nasib soal ojek online atau ojol.

“Batasan operasional, apakah ojol dibatasi hanya melayani first mile dan last mile, dan juga dibatasi bridging-nya itu sampai dengan maksimal 10 tahun misalnya,” kata Sekjen MTI, Haris Muhammadun, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/3).

Haris mengatakan, ojol di masa depan diproyeksikan tak lagi menjadi angkutan umum yang membawa orang, tapi hanya makanan atau paket berukuran kecil. Sehingga batasan operasional ojol itu harus diatur dalam UU LLAJ.

“Kita gak mau mengulang yang dulu dulu kita bridging tapi tidak dibatasi. Artinya adalah ketika sudah 10 tahun maka enggak ada lagi ojol yang pengangkut untuk orang, tetapi mengangkut untuk GoFood, mengangkut barang-barang paket kecil,” ujarnya.

Pemaparan MTI soal RUU LLAJ di DPR. Foto: Youtube/TVR PARLEMEN

“Kami mendorong agar ini diatur di dalam Undang-Undang LLAJ Tetapi tujuh aspek ini tentunya harus masuk dalam pasal per pasal yang akan dilakukan di dalam revisi mengenai pengaturan ojol ini,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Haris mengatakan migrasi ojol yang tidak lagi mengangkut orang itu juga harus diiringi dengan mumpuninya angkutan transportasi umum.

“Dan harapannya 10 tahun itu pula first mile dan last mile kita juga semakin baik, angkutan umum kita semakin baik, makanya dalam 9 isu itu kita masukan bagaimana keberpihakan angkutan umum,” jelasnya.

“Sehingga harapannya angkutan umum 10 tahun baik kemudian ojol bergeser ini bergeser untuk hanya mengangkut food maupun barang,” pungkasnya.