Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
MUI Jabar Dorong Ustaz Gaul Evie Effendi Terus Berdakwah
14 Agustus 2018 12:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Barat dalam pernyataan terbukanya melarang Ustaz Evie Effendi untuk membicarakan masalah agama secara terbuka di hadapan umat. Hal itu berkaitan dengan pernyataan Evie di suatu cermah yang menyinggung soal Nabi Muhammad yang pernah sesat dan perayaan Maulid Nabi.
ADVERTISEMENT
Atas pernyataan tersebut, ustaz gaul tersebut dilaporkan ke Polda Jabar oleh IPNU Jabar dengan dugaan telah melanggar UU ITE.
Penolakan tersebut justru tidak disetujui oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat. MUI Jabar mempersilahkan Evie untuk kembali berceramah. Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei menyebutkan, pihaknya tidak melarang Evie untuk kembali berceramah. Namun, memberikan syarat kepada Evie untuk berceramah sesuai dengan koridor.
"Kalau saya silakan dakwah. Saya support, tapi pakai koridor," ucap Ketua MUI Jabar Rachmat Syafe'i saat dihubungi kumparan, Selasa (13/8).
Rachmat menilai Evie memiliki segmentasi ceramah yang menyasar anak-anak muda. Hal itu menjadi modal utama bagi Evie untuk menyiarkan dakwah Islam kepada anak-anak muda. Karena, menurutnya, MUI justru kesulitan untuk masuk ke segmentasi anak muda.
ADVERTISEMENT
"Kami dari MUI enggak menghalangi dakwah, justru silakan dakwah ke sasaran yang justru kami enggak bisa masuk di kalangan dakwah yang didakwahi Pak Evie. Saya support dakwah terus, tidak melarang justru silakan dakwah," kata Rachmat.
MUI Jabar telah bertemu dengan Evie untuk mengklarifikasi materi ceramahnya yang sempat menjadi polemik. Dalam pertemuan tersebut, Evie meminta maaf kepada ulama dan khususnya kepada umat Islam. Pada pertemuan itu, Evie melalui manajernya mengaku akan meliburkan diri sementara dari rutinitas berdakwah.
"Kata manajernya mau berhenti dulu sejenak. Tapi kalau kami, memberikan support kalau mau dakwah," tutur Rachmat.
MUI pun berpesan agar warga Jabar tidak tersulut dengan adanya masalah ini. Rachmat mengimbau jangan sampai masyarakat berselisih dengan adanya kasus ini.
ADVERTISEMENT
"Saya imbau jangan sampai antar umat Islam beradu. Apalagi ini dikaitkan khawatir dengan pilpres. Masyarakat harus objektif. Kalau dia salah, bertobat, selesai. Jadi artinya jagalah jangan sampai beradu dan jangan menghalangi orang dakwah," kata Rachmat.
IPNU Jabar menyampaikan tiga poin pernyataan sikap soal isi ceramah ustaz Evie tersebut. Surat pernyataan sikap itu ditandatangani Ketua PW IPNU Jabar Ziyad Ahmad pada 10 Agustus 2018. Berikut sikap IPNU Jabar:
1. Menuntut Saudara Evie Effendi untuk tidak lagi bicara di hadapan publik terkait narasi atau wacana keagamaan terutama yang menyinggung soal keyakinan dan keimanan. Karena Saudara Evie Effendi tidak memiliki kapasitas dan keilmuan yang mumpuni. Sebagaimana dalam ucapannya itu menyebabkan keresahan dan kegaduhan umat Islam.
ADVERTISEMENT
2. Mengimbau dan mengajak umat Islam khususnya santri dan pelajar NU untuk senantiasa cerdas dan mewaspadai pandangan dan pemahaman yang lahir dari Saudara Evie Effendi dan kalangannya karena sudah jelas sesat dan menyesatkan. Supaya masyarakat bisa memahami keilmuan dan keagamaan dari sumber dan rujukan yang bisa dipertanggungjawabkan sanad keilmuannya.
3. Menginstruksikan kepada Pimpinan Cabang (PC), Pimpinan Anak Cabang (PAC), Pimpinan Komisariat (PK), Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT), Pimpinan Ranting (PR) dan seluruh kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) se-Jawa Barat untuk melaporkan Saudara Evie Effendi ke pihak yang berwajib di masing-masing daerah agar diproses secara hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara itu, jauh hari ustaz Evie lewat media sosial telah menyampaikan permintaan maaf.
ADVERTISEMENT
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 0:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini