Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Muara Baru, Daratan di Bawah Permukaan Laut Jakarta
25 Desember 2017 17:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Banjir akibat rob air laut sudah jadi langganan tiap tahun bagi warga yang tinggal di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Saking seringnya tergenang rob, daratan pemukiman warga di kawasan tersebut kini tingginya sudah di bawah permukaan laut.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan (kumparan.com) di kawasan RT 17/RW 20 atau yang lebih dikenal dengan daerah Gedong Pompa, ada tanggul setinggi 2,5 meter. Tanggul yang jaraknya sekitar tiga meter dari rumah warga, bahkan nyaris tak bisa diandalkan lagi.
Air laut sudah mendekati batas permukaan tanggul yang tingginya nyaris setara dengan atap rumah warga itu. Airnya yang berwarna cokelat keruh itu terlihat nyaris meluap keluar tanggul.
Salah seorang warga, Saryat, mengatakan air laut bisa meluap dan melewati tanggul ketika keadaan sedang pasang. Bahkan, saat wilayah itu sedang tidak diguyur hujan.
"Iya (airnya) naik (meskipun tanpa hujan) jika air laut sudah pasang. Sudah biasa dari dulu. Dua minggu lalu sampai keluar,” ucap Saryat yang sudah puluhan tahun tinggal di sana.
ADVERTISEMENT
Ketua RT 17, Nurrahman, menyebut tanggul tersebut memang pernah rusak sepuluh tahun silam. Rusaknya tanggul menyebabkan banjir setinggi nyaris 3 meter.
"Tahun 2007 itu tembok tanggulnya rubuh, saat itu saya belum jadi ketua RT," papar Nurrahman kepada kumparan di lokasi, Senin (25/12).
"Saya masih jadi warga membantu pembangunan setempat termasuk ikut ngangkatin batu, pasang gronjong. Pas tanggulnya roboh, banjir sampai ketinggiannya kurang lebih di atas pintu rumah," lanjutnya.
Meski tanggul itu sudah diperbaiki, warga tetap berkukuh butuh tanggul yang lebih besar untuk melindungi rumah mereka. “Tahun 2018 bulan delapan, rencananya tanggul raksasa akan selesai,” imbuh dia.
Jika pembangunan tanggul baru telah selesai, Nurrahman meyakinkan warga untuk tak perlu lagi khawatir luapan air akan masuk ke rumah-rumah mereka. Terlebih, jarak antara tanggul yang baru dengan pemukiman warga akan dibuat lebih jauh.
ADVERTISEMENT
“Enggak (air tidak naik), insyaallah enggak. Ini sudah diuruk semua, ini sudah ditanggul semua. Bikinan dermaga sudah semua, tanggul rapat enggak ada air kemari. Rencananya mau diratakan, enggak ada air, di pelabuhan juga enggak ada air," tutupnya.