Muchlis Hanafi: Mendadak Jadi "Jembatan" Jokowi-Raja Salman

6 Maret 2017 10:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jokowi dan Muchlis Muhammad Hanafi (Foto: Biro Pers)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Muchlis Muhammad Hanafi (Foto: Biro Pers)
Muchlis Hanafi. Kehadirannya begitu berarti bagi Presiden Joko Widodo. Ia menjadi jembatan penghubung ketika Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ia merasa bangga bisa ikut menyambut tamu agung penjaga dua kota suci umat Islam --Mekkah dan Madinah.
"Yang pasti saya merasa bangga dan sangat senang bisa menjadi bagian dari sejarah," kata Muchlis yang merupakan Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran Kementerian Agama itu kepada kumparan, Minggu (5/3).
Pria asli Betawi ini awalnya tak diplot sebagai penerjemah khusus Jokowi. Namun, Jokowi terlanjur “nyaman” dengan kehadiran Muchlis yang sudah menemaninya di berbagai acara bilateral sejak beberapa waktu lalu.
Semula, Muchlis hanya ditunjuk sebagai pendamping Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
"Yang minta saya (membantu) itu awalnya Kemenag untuk menjadi penerjemah Menteri Lukman. Tapi kemudian berkembang saat di ruang VIP Bandara Halim. Ketika kami stand by, tampak dua menteri Arab Saudi di sana ingin bicara dengan Jokowi, bincang bincang ringan. Di situ saya spontan mendekat dan membantu menerjemahkan. Obrolan ringan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tapi meski perbincangan saat itu hanya obrolan ringan seputar cuaca dan kedatangan rombongan Raja Salman, Muchlis berhasil membuat suasana cair dengan kemampuan bahasa Arabnya.
Jokowi bersalaman dengan Raja Salman. (Foto: Reuters/Achmad Ibrahim)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi bersalaman dengan Raja Salman. (Foto: Reuters/Achmad Ibrahim)
Sebelum ke Istana Bogor, Jokowi kemudian meminta Muchlis secara khusus untuk selalu mendampingi dia dan Raja Salman selama di Jakarta.
"Menteri (Saudi) yang bersangkutan ke landasan, lalu Pak Jokowi panggil saya. Terus dia tanya, nanti apakah anda juga yang akan menjadi penerjemah di Istana Bogor? Saya menyampaikan bahwa di sana sudah disiapkan penerjemah yang lain," kata Muchlis.
"Pak Jokowi terus bilang, 'Ndak, soalnya (kamu) sudah biasa kan. Jadi kamu temani saya dan Raja Salman ya,’" sambung Muchlis menirukan ucapan Jokowi.
Ketika Raja Salman mendarat, Muchlis adalah orang kedua yang menyambut sang Raja setelah Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Muchlis jadi penyambung lidah Jokowi saat mengenalkan para pembantunya, yakni jajaran menteri, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. M. Iriawan, sampai eks Pangdam Jaya Letjen (Purn) Teddy Lhaksmana yang kini menjabat Wakil Ketua Badan Intelijen Negara.
Raja Salman tiba di Bandara Halim. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Raja Salman tiba di Bandara Halim. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Pak Jokowi kan memperkenalkan pejabat-pejabat yang di sana (bandara). Semua salaman, sudah protap (prosedur tetap), dan saya yang menerjemahkan ‘Ini Gubernur, ini Pangdam, ini Kapolda," ujar Muchlis.
Kemudian rombongan Raja Salman meninggalkan Bandara Halim Perdanakusuma menuju Istana Bogor. Ketika itu Jokowi belum satu mobil dengan Raja Salman.
Jokowi bertolak lebih dulu ke Bogor untuk bersiap-siap dengan penyambutan terhadap Raja.
Setelah Jokowi melaju, menyusul Raja Salman menuju Istana Bogor didampingi Menteri Agama Lukman Hakim dan Muchlis.
ADVERTISEMENT
Di perjalanan, Raja Salman berbincang ringan dengan Lukman. Ia menyatakan rasa harunya karena sambutan masyarakat Indonesia atas kedatangannya begitu luar biasa.
Apalagi saat itu di Bogor sedang turun hujan deras. Tapi antusiasme warga untuk melihatnya tak luntur.
Raja Salman melambaikan tangan ke warga. (Foto: Muchlis Muhammad Hanafi)
zoom-in-whitePerbesar
Raja Salman melambaikan tangan ke warga. (Foto: Muchlis Muhammad Hanafi)
"Yang beliau sampaikan adalah keterharuan melihat sambutan masyarakat Indonesia yang sangat meriah. Itu beliau selalu sampaikan," tutur Muchlis yang lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, itu.
Sesampainya di Istana Bogor, Muchlis tak pernah lepas dari Jokowi. Ia bercerita, perbincangan antara Jokowi dan Raja Salman begitu renyah. Jarang ada perbincangan serius di antara keduanya.
Saat di Istana Bogor, Muchlis mengingat percakapan kedua petinggi negara hanya seputar nostalgia hubungan Indonesia-Arab Saudi yang sudah erat sejak tahun 1950-an.
ADVERTISEMENT
"Raja Salman berkali-kali mengungkap rasa harunya dengan sambutan masyarakat Indonesia. Mulai ketika masuk ke Bogor, bahkan saat baru masuk jalan tol, banyak warga turun ke pinggir jalan tol. Dan di lajur seberang, banyak mobil berhenti hanya untuk mengabadikan kehadiran Raja Salman. Beliau tengok kanan kiri dan mengatakan keterharuannya, menyebut kita ini dua bangsa yang bersaudara sejak lama," kata Muchlis.
Muchlis menemani Raja Salman selama 4 hari. Terakhir, ia mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla mengantar Raja Salman ke bandara untuk bertolak ke Brunei Darussalam --sebelum dijadwalkan kembali lagi ke Indonesia untuk berlibur di Bali selama 6 hari.
Selamanya, Muchlis tak akan pernah lupa kenangan bersama Jokowi dan sang Raja. Kemampuan bahasa Arab dan nasib baik membawanya memperoleh kesempatan “sekali seumur hidup” itu.
Raja Salman Tiba di Istana Bogor  (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Raja Salman Tiba di Istana Bogor (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan )
ADVERTISEMENT