Muda Berkuasa: Mereka yang Jadi Pemimpin Negara di Usia 30-40

17 Oktober 2017 11:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebastian Kurz. (Foto: REUTERS/Dominic Ebenbichler)
zoom-in-whitePerbesar
Sebastian Kurz. (Foto: REUTERS/Dominic Ebenbichler)
ADVERTISEMENT
Pemilu Austria tak hanya menghasilkan pemimpin baru, tapi juga capaian bersejarah. Kandidat berusia 31 tahun, Sebastian Kurz, berhasil mengungguli petahana Christian Kern dan politisi senior Heinz-Christian Strache dalam hitung cepat yang diumumkan lembaga survei dalam negeri Austria, SORA, Senin (16/10).
ADVERTISEMENT
Jika nanti Kurz resmi menduduki jabatan Kanselir, ia akan menggenggam rekor sebagai kepala pemerintahan termuda di dunia. Merangkak dari tangga terbawah politik Austria, politisi dari Partai Rakyat (OeVP) ini berhasil menjabat Menteri Luar Negeri pada 2013 ketika usianya 27 tahun. Dan tak perlu waktu lama bagi Kurz untuk menggapai puncak karier dalam berpolitik.
Capaian fenomenal Kurz kemudian disejajarkan oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Trudeau mengantongi suara mayoritas pada Pemilu Kanada dan menjadi perdana menteri di usia 44 tahun, sedangkan Macron berhasil memenangi Pemilu Presiden 2017 di usia 39 tahun.
Emmanuel Macron (paling kiri, depan). (Foto:  Laily Rachev-Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Emmanuel Macron (paling kiri, depan). (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Setpres)
Kanada dan Prancis mementahkan anggapan bahwa politik yang membutuhkan kematangan dan kebijaksanaan kerap mendiskreditkan anak muda. Pada KTT G20 Juli 2017 di Hamburg, Jerman, Trudeau dan Macron mencuri perhatian dengan beberapa kali mengambil alih sorot panggung dari pemimpin negara senior lain.
ADVERTISEMENT
Trudeau dan Macron yang muda membuktikan bahwa mereka lebih percaya diri dan mampu bersikap taktis ketika berdiri bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Pemimpin China Xi Jinping, dan pemimpin negara anggota G20 lain yang berusia 50-an.
Macron dan Trudeau menjadi wajah perubahan tren politik di dunia. Pelan tapi pasti, jabatan kepala pemerintahan yang pentig tak lagi dimonopoli golongan tua. Di beberapa negara, politik makin memberi ruang bagi kemunculan tokoh-tokoh muda untuk berperan lebih aktif.
kumparan mencatat, setidaknya ada 11 kepala pemerintahan maupun kepala negara dengan usia tak lebih dari 40 tahun. Ada dua alasan kenapa pemimpin muda bisa terpilih: pertama, karena suksesi kepemimpinan yang menunjuk pemimpin berusia muda; kedua, karena kapasitas mumpuni yang bersangkutan.
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya, dalam sejarah pemerintahan monarki acap kali ditemukan pemimpin muda, bahkan anak-anak. Kaisar Tiongkok terakhir, Pu Yi, diangkat ketika berusia tiga tahun pada 1908. Fenomena tersebut tentu jarang ditemui saat ini.
Selanjutnya, karakter orang-orang muda yang berciri kebaruan mau tak mau ikut memengaruhi perpolitikan. Hal ini terlihat jelas ketika mereka dibandingkan dengan tokoh generasi tua seperti Donald Trump (71 tahun) yang mengusung konservatisme AS, dan Theresa May (60 tahun) yang membawa Inggris kembali ke masa lampau dengan melangkah keluar dari Uni Eropa dan menyendiri lewat Brexit (Britain Exit).
Jadi, siapa-siapa saja para pemimpin muda dunia itu? Berikut daftar yang dikumpulkan kumparan.
Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Emir Qatar
Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani (Foto: Reuters/Faisal Al Nasser)
zoom-in-whitePerbesar
Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani (Foto: Reuters/Faisal Al Nasser)
Tamim menjabat sebagai Emir Qatar menggantikan ayahnya, Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani, pada 2013. Ia adalah putra kedelapan. Sepak terjang Tamim memimpin negeri kaya raya ini tak terlalu menonjol hingga Arab Saudi memutus hubungan diplomatik pada 2017. Ia di usia 36 tahun kini menghadapi tantangan berat mengemudikan negaranya di tengah isolasi politik Arab.
ADVERTISEMENT
Jigme Khesar Namgyel Wangchuck, Raja Bhutan
Jigme Khesar Namgyel Wangchuck (Foto: TOSHIFUMI KITAMURA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Jigme Khesar Namgyel Wangchuck (Foto: TOSHIFUMI KITAMURA / AFP)
Yang Mulia Jigme Khesar Namgyel Wangchuck diangkat menjadi Raja Bhutan di usia 26 tahun. Ia pernah mencuri perhatian khalayak ketika hadir pada peringatan 60 tahun Raja Thailand Bhumibol Adulyadej pada 2006. Sosok itu kemudian dilabeli sebagai Prince Charming.
Kini, Jigme telah menginjak usia 37 tahun dan menjadi salah satu raja termuda di dunia.
Kim Jong Un, Pemimpin Besar Korea Utara
Kim Jong Un (Foto: KCNA/Handout via REUTERS )
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un (Foto: KCNA/Handout via REUTERS )
Orang yang memicu amarah AS dan membuat khawatir Korea Selatan dan Jepang lewat senjata nuklirnya ini baru berusia 36 tahun. Kim Jong Un melanjutkan kepemimpinan ayahandanya Kim Jong Il, pada tahun 2011.
Pria gempal yang lebih sering menampakkan wajah penuh senyum ini juga ikut melanjutkan gaya diktator ayahnya. Bahkan, ia diduga berada di balik operasi pembunuhan kakaknya sendiri, Kim Jong Nam, akibat sempat beradu pengaruh di mata ayahnya agar ditunjuk sebagai “Putra Mahkota”.
ADVERTISEMENT
Emil Dimitriev, Pejabat Sementara Perdana Menteri Makedonia
Emil Dimitriev (Foto: Robert ATANASOVSKI / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Emil Dimitriev (Foto: Robert ATANASOVSKI / AFP)
Ketika pemimpin muda lain tengah disanjung, Dimitriev mengalami nasib kebalikannya. Ia mendapat warisan masalah setelah perdana menteri sebelumnya, Nikola Gruevski, mundur pada Januari 2016 sebagai buntut dari kisruh politik tahun 2015.
Huru-hara sempat mereda lewat Perjanjian Przino. Namun citra buruk terlanjur terbangun. Represi pemerintah terhadap oposisi membuat Gruevski tersudut sendiri, yang kemudian diikuti peletakan jabatan olehnya.
Kekacauan tak kunjung usai meski Greuvski mundur. Kini, Makedonia sedang dalam proses mempersiapkan pemilu di bawahh arahan Dimitriev selaku Pejabat Sementara Perdana Menteri Makedonia.
Emmanuel Macron, Presiden Prancis
Emmanuel Macron (Foto: AP Photo/Thibault Camus)
zoom-in-whitePerbesar
Emmanuel Macron (Foto: AP Photo/Thibault Camus)
Di masa depan, ingatan manusia tentang 2017 mungkin akan diisi oleh kemenangan Macron. Mantan Menteri Keuangan ini nekat mendirikan partai beberapa bulan sebelum Pemilu Prancis dihelat 2017. Ia menghadapi Marine Le Pen yang ikut dalam gerbong partai berhaluan kanan yang tengah tumbuh subur di Eropa.
ADVERTISEMENT
Macron menjadi Presiden Perancis di usia 38 tahun dan menyandang status sebagai pemimpin termuda sejak era Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte.
Setelah dilantik, Macron langsung bermanuver ciamik. Ia beberapa kali melontarkan sindiran kepada Trump. Saat Trump membawa AS mundur dari KTT Perubahan Iklim, Macron muncul dengan jargon “Make Our Planet Great Again” sebagai antitesis dari jargon nasionalistik Trump “Make America Great Again”.
Juri Ratas, Perdana Menteri Estonia
Juri Ratas (Foto: JANEK SKARZYNSKI / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Juri Ratas (Foto: JANEK SKARZYNSKI / AFP)
Minggu (15/10) menjadi hari bahagia bagi Ratas dan Partai Tengah Estonia. Ratas yang merupakan perdana menteri petahana berhasil mendapatkan suara 27,3 persen, mengalahkan koalisi independen yang mengekor tipis di belakangnya.
Partai Tengah sebetulnya memiliki potensi mendulang suara lebih banyak lagi. Tapi konflik internal menggembosi langkah partai. Terdapat dua faksi yang saling ribut sejak Ratas mengambil alih kursi kepemimpinan partai pada 24 Desember 2016.
ADVERTISEMENT
Ratas dikenal reformis. Ia menggebraka sejak menjadi Wali Kota Tallinn, ibu kota Estonia, lewat kebijakan “Ibu Kota Lingkungan Eropa”.
Leo Varadkar, Perdana Menteri Irlandia
Leo Varadkar (Foto: REUTERS/Clodagh Kilcoyne)
zoom-in-whitePerbesar
Leo Varadkar (Foto: REUTERS/Clodagh Kilcoyne)
Kemenangan Leo Varadkar pada Pemilu 2017 menyiratkan keinginan publik Irlandia yang menghendaki pembangunan ke arah lebih progresif. Varadkar dianggap mewakili kaum progresif. Ia mengaku sebagai gay tahun 2015 ketika masih menjabat Menteri Kesehatan.
Ayahnya berasal dari Mumbai, India, yang moyangnya ikut arus emigrasi ke Irlandia seratus tahun lalu. Identitas keluarga sebagai imigran tak menghalanginya terpilih sebagai kepala pemerintahan Republik Irlandia.
Volodymyr Groysman, Presiden Ukraina
Volodymyr Groysman (Foto: NIKLAS HALLE'N / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Volodymyr Groysman (Foto: NIKLAS HALLE'N / AFP)
Groysman dipilih oleh parlemen Ukraine pada April 2016. Ia sekutu politik Petro Poroshenko, presiden sebelumnya yang mengambil alih kekuasaan dari Viktor Yanukovych pada 2014.
ADVERTISEMENT
2014 adalah tahun pelik bagi Ukraina. Hubungan dengan Rusia saat itu tidak baik. Di bulan Februari, kekerasan merebak seantero Ukraina, dimotori oleh gerakan Euromaidan Revolution. Gerakan tersebut bertujuan untuk mengubah haluan Ukraina dari berporos ke Rusia menjadi ke Barat.
Groysman saat itu mengambil peran cukup penting. Ketika gerakan berhasil menggulingkan Yanukovych, pemerintah pengganti menunjuk Groysman sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan, Pekerjaan Umum, Perumahan Ukraina.
Ketika politisi proreformasi diduga melakukan tindakan korupsi, Groysman muncul. Ia kemudian dipilih parlemen dengan suara mayoritas pada 14 April 2016.
Justin Trudeau, Perdana Menteri Kanada
PM Kanada Justin Trudeau (Foto: Reuters/Chris Wattie)
zoom-in-whitePerbesar
PM Kanada Justin Trudeau (Foto: Reuters/Chris Wattie)
Justin Trudeau sudah berusia 45 tahun. Meskibegitu, citranya tak bisa dijauhkan dari tren kepemimpinan politisi muda dunia. Mewarisi darah politik sang ayah yang juga mantan perdana menteri Pierre Trudeau, Trudeau masuk politik lewat Partai Liberal pada 2008. Saat itu Partai Liberal masih menjadi oposisi.
ADVERTISEMENT
Trudeau sudah diisukan akan maju dalam pertarungan kursi perdana menteri sejak 2013. Ia kemudian memenangi pemilu dan dilantik 4 November 2015.