Mudik 2024 Pelabuhan Merak: Rekor Penyeberangan Tertinggi Sepanjang Sejarah

9 April 2024 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antrean mobil masuk ke kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Antrean mobil masuk ke kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekitar 42.000 kendaraan roda empat yang menyeberang dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, pada H-4 Lebaran 2024 atau pada Sabtu (6/4) menjadi rekor penyeberangan tertinggi sepanjang sejarah berdirinya PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, mengatakan terjadi tren kenaikan sebesar 16 persen kendaraan roda empat yang menyeberang melalui Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheuni dibandingkan dengan tahun 2023.
Dirut ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (10/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
"Jadi puncaknya itu Sabtu malam Minggu, yaitu tertinggi adalah jumlah kendaraannya sebesar 42.000 lebih dibanding tahun lalu yang sekitar 39.000. Dengan demikian, ini adalah all time highest atau selama ASDP berdiri, satu hari menyeberangkan tertinggi di musim lebaran tahun ini," kata Ira kepada awak media di Pelabuhan Merak, Selasa (9/4).
Ira menerangkan, dari total sekitar 42.000 kendaraan roda empat yang telah diseberangkan pada H-4, terdapat 32 persen atau sebanyak 19.700 kendaraan yang menyeberang tidak sesuai jadwal keberangkatan.
Pemudik menunggu antrean masuk ke dalam kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (6/4/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
"19.700 kendaraan ini, dia datang dengan tiket yang sehari setelahnya atau dua hari setelahnya dia datang lebih awal. Jadi dia (pemudik) datang lebih awal dari hari sesungguhnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski hanya menyediakan kuota per hari sebanyak 25.000 tiket, Ira beralasan pihaknya terpaksa harus menyeberangkan pemudik yang datang lebih awal ke areal pelabuhan guna menghindari dampak kepadatan yang lebih parah.
Foto udara kendaraan calon pemudik menunggu antrean di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
"Memang kapasitasnya itu sekitar 25.000 tiket, tapi ketika ada peminat yang luar biasa banyak, ini mirip kayak di jalan tol yang enggak punya uang elektronik, kalau tidak dilayani bakal berefek kepada belakangnya secara berantai panjang," katanya.
"Tiketnya adalah memang sebetulnya belum boleh masuk, namun untuk kebaikan bersama, saat itu seluruh stakeholder, regulator dan kepolisian memutuskan untuk kita seberangkan," lanjut Ira.
Pemudik pejalan kaki di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024). Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
Menurut Ira, puncak arus mudik lebaran 2024 yang terjadi di Pelabuhan Merak menjadi catatan evaluasi yang akan dilakukan pihaknya untuk menerapkan kebijakan-kebijakan di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Ira meminta para pengguna jasa kapal feri untuk sadar dan lebih disiplin saat akan melakukan penyeberangan dengan datang sesuai jadwal keberangkatan demi terciptanya kenyamanan bersama.
"Ini memang jadi kesadaran kolektif yang kami perlu waktu memang. Tapi saya ambil sisi positifnya, bersyukur bahwa ada 63 persen yang sudah baik, sudah disiplin, tapi yang 32 persen, kami mohon untuk juga berubah di musim berikutnya atau bahkan di arus balik untuk punya tiket di H-1 keberangkatan," ujarnya.