Mudik Dilarang, Dispar Bali Yakin Wisatawan Tetap Akan Berdatangan

9 April 2021 12:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan berlibur pada liburan panjang Hari Maulid Nabi Muhammad SAW di Pantai Kuta, Badung, Bali, Jumat (30/10). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan berlibur pada liburan panjang Hari Maulid Nabi Muhammad SAW di Pantai Kuta, Badung, Bali, Jumat (30/10). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah telah resmi melarang mudik Lebaran terhitung 6-17 Mei 2021 bagi seluruh unsur masyarakat tanpa terkecuali. Kemenhub telah melarang seluruh moda transportasi beroperasi dalam kurun waktu tersebut, kecuali dalam situasi mendesak.
ADVERTISEMENT
Sebagai daerah yang biasa jadi destinasi wisata pada masa liburan, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Putu Astawa menghargai keputusan pemerintah tersebut. Namun, dia optimistis masih akan ada wisatawan domestik (wisdom) yang tetap berlibur ke Bali.
“Saya masih optimistis akan tetap ada yang datang, hanya saja tidak seperti sebelum ada imbauan,” kata Astawa saat dihubungi, Jumat (9/4),
Astawa mengatakan, larangan mudik ini tentu berdampak pada jumlah kunjungan wisdom ke Bali, meski jumlahnya tak akan begitu signifikan. Berkaca pada libur Paskah lalu, bahkan ada sekitar 8 ribu wisdom asal Jakarta, Surabaya hingga Sulawesi yang datang berlibur ke Pulau Dewata.

Proyeksi Kunjungan Wisatawan ke Bali saat Bulan Ramadhan

Wisatawan berada di luar kawasan Pantai Kuta yang ditutup sementara di Badung, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Khusus pada bulan Ramadhan yang dimulai pekan depan, Astawa memprediksi jumlah kunjungan wisdom dari Jakarta, Surabaya hingga Sulawesi akan berkisar 4-5 ribu orang setiap harinya. Dan pada libur Lebaran, jumlahnya meningkat menjadi 6-8 ribu per hari.
ADVERTISEMENT
“(Jumlah kunjungan wisdom) kira-kira di angka 6-8 ribu selama Lebaran, selama musim puasa 4-5 ribu masih ada lah,” tutur dia.
Meski begitu, Pemprov Bali tak membuat aturan karantina khusus bagi wisatawan domestik yang berlibur. Dia berharap wisatawan secara inisiatif menerapkan protokol kesehatan ketat saat ke Bali.
“Meningkatkan imunitas dengan menerapkan prokes, ditambah minum vitamin, tingkatkan kebugaran tubuh agar tidak terpapar saat keluar rumah. Syukur-syukur kalau sudah divaksin, kalau mereka sudah divaksin tingkat kekebalankan tiga kali lipat lebih tinggi,” pungkasnya.