news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Muhadjir Dukung Usulan Reog Ponorogo Jadi Budaya Tak Benda Indonesia ke UNESCO

5 April 2022 10:04 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy Berdialog Dengan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, di Rumah Dinas Bupati Ponorogo. Foto: Humas Kemenko PMK
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy Berdialog Dengan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, di Rumah Dinas Bupati Ponorogo. Foto: Humas Kemenko PMK
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy mendukung usulan Reog Ponorogo menjadi budaya tak benda Indonesia ke UNESCO. Ia mengajak seluruh masyarakat mendukungnya.
ADVERTISEMENT
Kesenian Reog Ponorogo masuk nominasi tunggal Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritagen/ICH) yang akan diusulkan Indonesia ke UNESCO.
Sebelumnya, Reog Ponorogo tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Mendikbud RI pada 2013.
"Saya mendukung penuh Reog diusulkan menjadi budaya tak benda di UNESCO. Saya upayakan supaya berhasil dan bisa menjadi kebanggaan, bukan hanya bagi masyarakat Ponorogo tapi juga seluruh Indonesia," kata Muhadjir saat berdialog dengan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, di rumah dinas Bupati Ponorogo, Senin (4/4).
Muhadjir juga meminta agar pemerintah Ponorogo secepatnya mengusulkan Reog Ponorogo ke UNESCO dan mempersiapkan data pendukung yang diperlukan terkait pengajuan itu.
"Untuk Reog, Negara Malaysia rencananya mau ajukan juga, maka dari itu kita harus lebih dulu. Karena ini kan sudah menjadi budaya dan warisan kita," ucap Muhadjir.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasin Olahraga, Didik Suhardi, menuturkan, berkas pengusulan dan kelengkapan Reog Ponorogo telah diterima oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek melalui Direktorat Pelindungan Kebudayaan serta telah diajukan kepada Sekretariat ICH UNESCO pada tanggal 31 Maret 2022.
Selain itu, ada nominasi lainnya yaitu Tempe, Jamu, Tenun Indonesia dan Kolintang.
"Secara kesiapan video foto dan dokumen sudah disiapkan Kabupaten Ponorogo. Sebelumnya juga sudah diterima oleh Kemendikbud, tapi sampai hari ini belum ada pengumuman lagi," ungkap Muhadjir.
"Kami akan terus bekerja keras agar ini bisa berhasil lolos. Mohon doanya juga kepada seluruh masyarakat Ponorogo," tutur dia.
Menko PMK Muhadjir Effendy Berdialog Dengan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, di Rumah Dinas Bupati Ponorogo. Foto: Humas Kemenko PMK
Sedangkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dtelah memberikan penjelasan terkait penggunaan bulu merak dan kulit harimau dalam kesenian Reog Pnorogo.
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan, bulu merak tersebut bukan dicabut, akan tetapi memang dalam kurun waktu tertentu bulu merak tersebut lepas sendiri dari tubuh Merak.
Sementara terkait penggunaan kulit harimau, saat ini sudah diganti kulit kambing yang diformat seperti kulit harimau. Jika dua hal ini sudah terjawab dan meyakinkan pihak UNESCO, ia meyakini Reog Ponorogo akan lolos sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.
KRI Bima Suci tampilkan Reog Ponorogo Foto: Istimewa
Tiap tahun, Kemendikbudristek selalu menggelar proses seleksi bagi warisan budaya tak benda di Indonesia. Bagi warisan budaya tak benda Indonesia yang menjadi unggulan, nantinya akan dilanjutkan pendaftarannya kepada pihak UNESCO.
Pemkab Ponorogo pernah mengusulkan Reog Ponorogo ke dalam daftar ICH UNESCO pada 2018, akan tetapi belum berhasil. Di tahun tersebut, Gamelan Indonesia yang lolos dan berhasil diakui UNESCO pada 15 Desember 2021.
ADVERTISEMENT
Reog Ponorogo adalah seni pertunjukan tradisional rakyat Ponorogo yang di dalamnya terdapat unsur-unsur penari warok, jatil, bujangganong, kelanasewandana dan barongan.
Tarian tersebut diiringi dengan seperangkat instrumen pengiring Reog khas ponoragan yang terdiri dari kendangi, kempul (gong), kethuk-kenong, slompret, tipung dan angklung.