Muhadjir, Hadi, dan Budi Arie Rapat Bahas Judi Online: Sudah Sangat Meresahkan

25 Juni 2024 13:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy saat hadiri RTM terkait penanganan gempa Cianjur, Senin (12/12). Foto: Humas Kemenko PMK
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy saat hadiri RTM terkait penanganan gempa Cianjur, Senin (12/12). Foto: Humas Kemenko PMK
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy bersama Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan Menkominfo Budi Arie menggelar rapat koordinasi membahas masalah judi online di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (25/6).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dan perwakilan dari organisasi lintas agama dan masyarakat hadir dalam rakor ini.
"Siang ini kita telah selesai menggelar rapat koordinasi dan sosialisasi materi judi online untuk tokoh-tokoh masyarakat dan organisasi keagamaan," kata Muhadjir dalam konferensi pers.
"Organisasi keagamaan, sosial hadir semua dari unsur keagamaan dari Islam, sampai Konghucu, ada Buddha, Hindu ada Katolik, Kristen, kemudian unsur PGRI, MUI, DMI, ada forum rektor negeri," tambah dia.
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto memberikan keterangan usia rakor tingkat menteri terkait judi online. Foto: Nadia Riso/kumparan
Warga melihat iklan judi online melalui gawainya di Jakarta, Rabu (19/6/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Muhadjir menjelaskan, masalah judi online sudah sangat meresahkan. Sebab semua kalangan bermain mulai dari tingkat bawah hingga atas.
"Kita mengajak komponen strategis di dalam masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan dan penindakan terhadap praktik judi online yang sudah sangat meresahkan dan membahayakan untuk keutuhan bangsa kita ini," jelas Muhadjir.
ADVERTISEMENT
Muhadjir mengatakan, rakor hari ini adalah upaya kedua dari pemerintah dalam memberantas judi online. Upaya pertama sudah dilakukan Menko Polhukam yakni melalui penindakan terhadap para pelaku dan pencegahan.
"Kegiatan ini langkah kedua dalam kegiatan pemberantasan judol. Yang pertama diinisiasi Bapak Menko Polhukam dari pendidikan dan pencegahan, sedangkan dari Menko PMK sesuai posisinya wakil ketua, adalah dari sisi rehabilitasi korban dan pencegahan," kata Muhadjir.