Muhadjir Setuju soal Aturan Pengeras Suara Masjid: Gunakan Sewajarnya

13 Maret 2024 14:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhadjir Effendy usai rapat evaluasi Ibadah Haji 2023, Selasa (6/6). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Muhadjir Effendy usai rapat evaluasi Ibadah Haji 2023, Selasa (6/6). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko PMK, Muhadjir Effendy, setuju dengan adanya Surat Edaran (SE) Menteri Agama yang menganjurkan penggunaan pengeras suara dalam masjid saat pelaksanaan salat tarawih.
ADVERTISEMENT
Muhadjir menuturkan, penggunaan pengeras suara harus digunakan dengan wajar dan tidak mengganggu lingkungan.
"Kan sudah ada kesepakatan itu. Ya pokoknya gunakanlah pengeras sewajarnya. Tapi jangan sampai mengganggu lingkungan. Misalnya gunakanlah yang keras pada waktu azan. Misalnya memanggil orang salat. Tapi kalau waktu ngaji, waktu apa, berzikir, masa harus keras-keras," kata Muhadjir saat ditemui di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (13/3).
Menurut dia, sebaiknya penggunaan pengeras suara luar hanya untuk saat azan saja, dan gunakan dengan sekedarnya, tidak harus selalu dengan keras.
"Ya, sebaiknya untuk azan saja, dan itu sekedarnya untuk selalu keras. Kan biasanya juga berdekatan itu, jadi adu keras-kerasan," ujarnya.
Pengeras Suara Foto: shutterstock
Dia menegaskan setuju atas Surat Edaran tersebut. Penggunaan pengeras suara luar harus ditertibkan untuk kepentingan ibadah, terutama tidak membuat gaduh masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Terutama jangan sampai yang mestinya untuk memanggil tapi bikin menjadi gaduh, kemudian yang mestinya harus khusyuk tapi dengan adanya pengeras maka jadi terganggu. Semestinya waktunya, apalagi di bulan puasa ini kan mendekatkan kepada Tuhan. Sehingga jangan terlalu banyak dengar suara keras-keras," tandasnya.
Menteri Agama (Menag) Gus Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 H/2024 M. Surat ini ditandatangani pada 26 Februari 2024.
Umat Islam juga dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap memedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
ADVERTISEMENT
Berikut SE Menag nomor 05 tahun 2022 soal pengeras suara saat Ramadan:
Kegiatan Syiar Ramadan, gema takbir Idul Fitri, Idul Adha, dan Upacara Hari Besar Islam:
1) penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan baik dalam pelaksanaan Salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarrus Al-Qur’an menggunakan Pengeras Suara Dalam;
2) takbir pada tanggal 1 Syawal/10 Zulhijjah di masjid/musala dapat dilakukan dengan menggunakan Pengeras Suara Luar sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat dan dapat dilanjutkan dengan Pengeras Suara Dalam.
3) pelaksanaan Salat Idul Fitri dan Idul Adha dapat dilakukan dengan menggunakan Pengeras Suara Luar;
4) takbir Idul Adha di hari Tasyrik pada tanggal 11 sampai dengan 13 Zulhijjah dapat dikumandangkan setelah pelaksanaan Salat Rawatib secara berturut-turut dengan menggunakan Pengeras Suara Dalam; dan
ADVERTISEMENT
5) Upacara Peringatan Hari Besar Islam atau pengajian menggunakan Pengeras Suara Dalam, kecuali apabila pengunjung tablig melimpah ke luar arena masjid/musala dapat menggunakan Pengeras Suara Luar.