Muhadjir Singgung Tewasnya Presiden Iran: Banyak Spekulasi Itu Perang Proxy

22 Mei 2024 17:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy dalam acara Generasi Digital Revolusi Mental di Galeri Museum Musik Lokananta, Rabu (22/5/2024). Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy dalam acara Generasi Digital Revolusi Mental di Galeri Museum Musik Lokananta, Rabu (22/5/2024). Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut Indonesia sekarang dihadapkan adanya perang proxy. Perang proxy (proxy) adalah perang yang melibatkan dua pihak atau lebih, tetapi tidak secara langsung bertarung satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Muhadjir sempat menyinggung tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi akibat kecelakaan pesawat. Menurutnya, kecelakaan yang melibatkan Raisi menjadi misteri. Diduga ini imbas perang proxy.
“Kita sekarang perangnya perang bukan perang fisik, tapi perang cyber. Dan perang cyber itu menjadi (perang) proxy. Negara-negara sekarang kalau perang tidak lagi di depan, tetapi gunakan tangan lain untuk hancurkan pihak lain," ujar Muhadjir dalam acara Generasi Digital Revolusi Mental di Galeri Museum Musik Lokananta, Rabu (22/5).
"Yang jadi misteri terbunuhnya tewasnya Presiden Iran. Banyak spekulasi bahwa itu perang proxy," tambah dia.
Foto udara kondisi jatuhnya helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi di Desa Taywil, Azerbaijan Timur, Senin (20/5/2024). Foto: AFP
Muhadjir lantas menyinggung konflik Palestina dan Israel. Menurutnya, ada kekuatan dahsyat yang menyebabkan konflik kedua negara ini tidak kunjung usai.
“Kita tahu Palestina dan Israel di balik itu ada kekuatan yang lebih dahsyat. Yang gunakan Israel dan Hamas Palestina. Kalau hanya Israel saja itu bisa selesai dikepung dunia Arab,” papar dia.
ADVERTISEMENT
Muhadjir menduga ada kekuatan besar di belakang Israel. Ia meminta Indonesia perlu waspada.
“Tapi masalahnya di belakang Israel itu jauh lebih dahsyat. Dari pada Israel itu sendiri. Itulah namanya perang proxy. Kita sekarang Indonesia itu berhadapan dengan itu (perang proxy),” pungkasnya.
Orang-orang membawa peti mati mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi, saat upacara pemakamannya di Tabriz, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran (21/5/2024). Foto: Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Sebelumnya, Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menlu Hossein Amirabdollahian tewas akibat kecelakaan helikopter. Heli itu jatuh saat menyeberangi wilayah pegunungan di Provinsi Azerbaijan Timur di Iran pada Minggu (20/5).
Kantor berita Iran, IRNA, menyampaikan penyebab kecelakaan adalah cuaca buruk. Saat kejadian lokasi sekitar heli jatuh sedang berkabut.
Sebelum kecelakaan, Raisi meresmikan bendungan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di perbatasan kedua negara, Minggu siang.