Muhadjir soal CFW di Dukuh Atas Dibatasi: Di Depan Kantor PMK Boleh, asal Tertib

29 Juli 2022 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy membacakan doa saat Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Enda, NTT. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy membacakan doa saat Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Enda, NTT. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menanggapi dibatasinya kegiatan peragaan busana Citayam Fashion Week (CFW) di zebra cross Dukuh atas, Jakarta Pusat. Muhadjir mengapresiasi dan menganggap itu ide baik.
ADVERTISEMENT
Kalaupun nanti ditutup permanen, Muhadjir mengatakan, pihak terkait atau Pemda tentu bisa membantu menyediakan lokasi lain. Yang bisa membuat anak-anak muda itu tetap menyalurkan ide mereka.
"Kalau dari segi gagasannya bagus, ide anak-anak muda kan harus disalurkan, kalau enggak boleh di Citayam nanti dicari di tempat yang aman yang lebih representatif tapi itu. Jangan sampai disumbat," ujar Muhadjir kepada wartawan, Jumat (29/7).
Pada dasarnya, Muhadjir mengatakan kegiatan semacam CFW boleh saja dilakukan asalkan tetap dapat menampilkan dan menonjolkan kepribadian bangsa. Hal itu diutarakan Muhadjir menyusul kekhawatiran munculnya isu LGBT dalam kegiatan tersebut.
Suasana di area 'Citayam Fashion Week', di Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta, Rabu (27/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Silakan saja, semua yang penting jangan sampai disumbat kreativitas anak-anak muda ini dan juga jangan disalahgunakan. Jadi untuk fashion-fashion yang memang fashion untuk tampil yang proporsional sesuai kepribadian bangsa, taat hukum. Jangan kemudian menonjolkan hal-hal justru yang tidak cocok dengan kebudayaan kita," kata Muhadjir.
ADVERTISEMENT
"Ya sepanjang tertib dan tidak melanggar ketentuan terutama dalam keadaan peraturan lalu lintas ya silakan aja, di kantor PMK juga boleh di halaman PMK juga boleh, itu pakai depan, pakai zebra cross PMK itu juga boleh," pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin membenarkan pihaknya melakukan normalisasi di sekitar lokasi kegiatan 'Citayam Fashion Week' di kawasan dukuh atas. Keputusan itu diambil akibat kegiatan itu yang kerap menimbulkan kemacetan yang cukup panjang di daerah tersebut.
Normalisasi ini dilakukan dengan menutup sementara zebra cross Dukuh Atas. Penutupan dilakukan dengan penjagaan personel kepolisian di lokasi.
"Oleh karenanya, kami melakukan upaya normalisasi karena, setelah kita pantau, simpul kemacetannya itu dari adanya aktivitas di Citayam (Dukuh Atas). Masyarakat bisa lihat sendiri ada pola arus lalu lintas dari empat lajur dari Jalan Jenderal Sudirman, tiba-tiba mengerucut, akan berbelok ke arah lokasi Dukuh Atas, di bawah itu di sanalah terjadi sumbatan," jelas Komarudin kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu (27/7).
ADVERTISEMENT
"Jadi bukan blokade, kalau blokade berarti zebra cross-nya nggak bisa dipakai, (tetapi) kita tutup untuk meminimalkan dampak yang terjadi," imbuhnya.