Muhadjir soal Kamus Sejarah: Tak Pernah Dibahas, Urusan Dirjen Kebudayaan

22 April 2021 21:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Kemenko PMK
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Kemenko PMK
ADVERTISEMENT
Mendikbud Nadiem Makarim menyebut bahwa Kamus Sejarah Indonesia yang hingga saat ini menuai kontroversi dibuat Kemdikbud pada 2017 atau saat belum menjabat sebagai menteri. Pada 2017, Mendikbud dijabat oleh Muhadjir Effendy.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa kata Muhadjir Effendy yang saat ini merupakan Menko PMK? Muhadjir tidak mengetahui soal substansi pembuatan Kamus Sejarah Indonesia.
Ia mengetahui Kamus Sejarah Indonesia disusun pada 2017 setelah dilaporkan oleh Dirjen Kebudayaan Kemdikbud saat itu dan masih menjabat hingga saat ini, Hilmar Farid.
"Menurut penjelasan Pak Hilmar, Dirjen Kebudayaan begitu. Katanya dibuat tahun 2017. Tapi baru muncul menjadi isu kontroversi beberapa hari ini," kata Muhadjir kepada kumparan, Kamis (22/4).
Muhadjir mengatakan, saat ia menjabat, Hilmar tak pernah membahas secara rinci soal Kamus Sejarah Indonesia tersebut. Menurut dia, penyusunan kamus ini ditangani oleh Dirje Kebudayaan.
"Setahu saya tidak pernah (dibahas). Mungkin di tingkat Direktorat atau Dirjen (Kebudayaan). Sebab itu proyeknya Direktorat Sejarah. Dan sekarang direktorat itu sudah tidak ada, kena likuidasi," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Namun, Muhadjir menilai wajar bahwa tidak semua program kementerian dilaporkan kepadanya. Biasanya, hanya program prioritas saja yang dilaporkan kepada menteri.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Memang tidak semua pekerjaan harus lapor ke Menteri. Bisa bikin menteri habis waktu untuk baca laporan. Tidak sempat kerja. Kecuali program program prioritas, atau program yang harus dikoordinasikan dan disinkronkan lintas satuan kerja," kata dia.
Selain itu, Muhadjir menyarankan Kemdikbud membentuk tim investigasi soal persoalan ini agar permasalahannya menjadi jelas.
"Saran saya, kalau persoalan itu dipandang serius sebaiknya Kemdikbud membentuk tim investigasi internal. Toh meskipun direktoratnya sudah bubar kan orang-orangnya masih ada. Biar jelas duduk persoalannya. Dan tidak jadi fitnah," tutup dia.
Setelah isu ini ramai, Hilmar Farid yang saat ini masih menjabat Dirjen Kebudayaan sudah meminta maaf dan mengaku teledor. Ia mengatakan Kemdikbud akan melakukan koreksi dan menyertakan nama KH Hasyim Asy'ari dalam kamus sejarah tersebut.
ADVERTISEMENT