Muhadjir soal Lagu Helo Kuala Lumpur: Kirim Saya Lagunya, Nanti Diproses

13 September 2023 10:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy cek kesiapan Daker Madinah. Foto: Dok. MCH 2023
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy cek kesiapan Daker Madinah. Foto: Dok. MCH 2023
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko PMK Muhadjir Effendy menanggapi soal viral lagu 'Hello Kuala Lumpur' yang disorot netizen mirip 'Halo-halo Bandung'. Tak sedikit netizen yang menganggap itu sebagai penjiplakan.
ADVERTISEMENT
"Saya belum dengar lagunya belum berani komentar. Tolong dikirimkan saya deh lagunya," kata Muhadjir kepada wartawan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (13/9).
Muhadjir pun akan menelusuri setelah mendengarnya. Sebab, ini bisa berkaitan dengan hak cipta bila menjiplak 'Halo-halo Bandung'.
"Nanti biar diproses kan berkaitan dengan hak cipta itu," tutur dia.
Lagu nasional yang diciptakan oleh Ismail Marzuki pada 1946 itu diubahnya menjadi 'Hello Kuala Lumpur' — seraya menuliskannya sebagai 'lagu patriotik' Malaysia.
'Helo Kuala Lumpur' diunggah oleh kanal Lagu Kanak TV pada 27 Mei 2020 dan sudah ditonton lebih dari 170 ribu kali.
Sejak Senin (11/9), lagu ini telah hangat diperbincangkan di platform X lantaran netizen menyebut nada dan lirik lagu 'Helo Kuala Lumpur' mirip dengan Halo-Halo Bandung.
ADVERTISEMENT
'Hello Kuala Lumpur' hanya mengubah beberapa kata dari lirik Halo-Halo Bandung, seperti kata sapaan dan nama kota.
Bila dibandingkan, lirik lagu Halo-Halo Bandung memiliki kata sapaan 'beta' untuk menggantikan 'saya', serta mengisahkan peristiwa Bandung Lautan Api pada 23-24 Maret 1946.
Terkait seluruh kegaduhan di media sosial itu, kumparan pada Selasa (12/9) telah berupaya untuk menghubungi pihak Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono. Namun belum direspons sampai sekarang.