Muhadjir soal Polemik Relokasi SDN Pondok Cina 1: Tunda Pembangunan Masjid

15 Desember 2022 8:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy saat hadiri RTM terkait penanganan gempa Cianjur, Senin (12/12). Foto: Humas Kemenko PMK
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy saat hadiri RTM terkait penanganan gempa Cianjur, Senin (12/12). Foto: Humas Kemenko PMK
ADVERTISEMENT
Menko PMK Muhadjir Effendy turun tangan terkait polemik rencana relokasi SDN Pondok Cina 1, Kota Depok. Lokasi SDN Pondok Cina 1 rencananya bakal dibangun Masjid Agung.
ADVERTISEMENT
Muhadjir telah menggelar pertemuan virtual bersama Wali Kota Depok M. Idris dan pihak terkait lainnya pada Selasa (13/12).
Dalam pertemuan itu, Muhadjir meminta pemindahan aset sekolah ditunda sementara. Alasannya, selain karena permintaan dari para orang tua murid, pembangunan ruang kelas baru untuk SDN 1 Pondok Cina baru terlaksana pada awal 2023.
“Kita akan penuhi permintaan warga, tapi kemungkinan baru bisa tahun depan karena penganggaran belum bisa sekarang,” kata Muhadjir.
Muhadjir meminta Pemkot Depok segera menyiapkan lahan untuk pembangunan ruang kelas baru SDN 01 Pondok Cina.
Selagi menunggu pembangunan ruang kelas baru rampung, siswa SDN 01 Pondok Cina diperbolehkan menggelar kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
“Kalau mau jadi satu, tidak mau dipecah dan namanya tetap SDN 01, kalau ada lahannya ya sudah itu saja kita penuhi. Tapi kalau belum ada ditambah ruang aja di SDN 05. Pembangunan masjidnya ditunda dulu, nanti saya bicara dengan Pak Gubernur [Ridwan Kamil], agar uang [anggaran-nya] tidak hangus,” kata Muhadjir.
Wali murid SDN 1 Pondok Cina menghadang petugas Satpol PP yang hendak melakukan penertiban, Minggu (11/12/2022). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
Sementara Direktur Jenderal Cipta Karya PUPR Diana Kusumawati mengatakan, mereka akan segera melakukan pembangunan jika kriteria kesiapan seluruhnya telah terpenuhi.
ADVERTISEMENT
Diana memastikan perencanaan pembangunan akan dilakukan sesuai dengan desain prototipe pembangunan ruang kelas yang dimiliki PUPR.
“Lahan, harus clear and clean. Lokasi dan lahan harus ada. Ini adalah SDN, saya pikir kita bisa menggunakan dana SD di kami,” ucap Diana.
Diana menerangkan, PUPR akan melakukan survei terlebih dulu terkait ketentuan dalam pembangunan ruang kelas di lokasi yang telah ditentukan.
“Supaya kami mengetahui kira-kira harus dibangun ke atas atau tidak. Lebih amannya kami membangunnya di tahun 2023. Karena anggarannya sudah tutup buku,” kata Diana.
Kasatpol PP Kota Depok Lienda Ratnanurdianny saat coba melakukan komunikasi dengan para wali murid SDN Pondok Cina 1, Minggu (11/12/2022). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
Rencana Pemkot Depok menggusur SDN Pondok Cina 01 untuk kepentingan pembangunan masjid raya sejak awal ditentang oleh para orang tua siswa. Mereka keberatan jika sekolah tempat anaknya menimba ilmu harus dilebur ke dua sekolah lain.
ADVERTISEMENT
Mereka kemudian meminta Pemkot Depok menyiapkan satu bangunan sekolah baru khusus bagi siswa.
Status lahan SDN 01 Pondok Cina Depok tercatat sebagai Bangunan Milik Daerah (BMD). Sebelumnya, pada 2015, Wali Kota Depok telah mengeluarkan SK tentang persetujuan penghapusan BMD Pemkot berupa bangunan sekolah. Rencananya di atas lahan tersebut akan dibangun Masjid Agung Depok.
Sejumlah relawan membentangkan spanduk saat rencana pengosongan aset di SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat, Minggu (11/12/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Namun, keputusan itu mendapat penolakan dari sejumlah orang tua siswa dan pegiat hak asasi manusia. Perwakilan orang tua juga menolak rencana peleburan murid-murid SDN Pondok Cina 01 yang akan digabungkan ke SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5.
Meski awalnya tak menggubris keberatan orang tua siswa, Pemkot Depok akhirnya melunak. Wali kota Depok Mohammad Idris menunda pembangunan Masjid Agung di Jalan Margonda, Depok.
ADVERTISEMENT
Orang nomor satu di Depok itu menyebut, siswa SDN Pondok Cina 1 yang sudah telanjur belajar di SDN Pondok Cina 3 dan 5, maka akan diminta untuk memilih lokasi belajar.