Muhadjir Ungkap Strategi Pemerintah Agar Kelaparan di Papua Tengah Tak Terulang

Petani merapihkan selang air yang tidak terpakai akibat waduk mengering di Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (7/8/2023). Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy membeberkan strategi agar kelaparan di Papua Tengah tak terulang lagi.

Cuaca ekstrem menjadi salah satu penyebab kekeringan di Papua Tengah.

"Supaya tidak terulang nanti untuk jangka panjang kita akan mengkaji tentang varietas umbi-umbian yang cocok untuk wilayah itu. Terutama yang tahan ketika ada kabut es," kata Muhadjir ditemui usai acara Rakernas Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial PP Muhammadiyah di SM Tower Convention and Hotel Yogyakarta, Jumat (11/8).

"Jadi yang sangat mematikan dan membikin busuk tanaman umbi-umbian yang sebagai makanan pokok mereka itu kabut es," tambah dia.

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy saat di Yogyakarta, Jumat (11/8/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Muhadjir menjelaskan, dirinya telah mendapatkan informasi dari IPB (Institut Pertanian Bogor) ada tanaman yang tahan akan kabut es. Saat ini, tanaman tersebut dikembangkan di pegunungan Dieng.

"Kita lihat apakah suasana iklimnya kemudian juga dinginnya sama enggak dengan Pegunungan Dieng. Karena kayak di (distrik) Agandugume itu ketinggiannya 9.000 kaki itu berarti sekitar 4 ribu di atas permukaan laut," jelas dia.

Kondisi itu membuat tak semua pilot berani landing di sana. Meski, mereka sudah punya brevet landing di tempat seperti itu.

"Tidak sampai lima orang (pilot). Sehingga itu yang membikin sulit kita untuk mendrop bahan makanan di Agandugume itu," katanya.

"Tetapi nanti kalau Sinak-Agandugume daratnya sudah dibangun, yang dua hari satu malam itu Insyaallah bisa ditempuh ya cuma cukup sehari sudah bisa sampai," ujarnya.