Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Muhammad Ali: Petinju dan Pejuang Kemanusiaan
17 Januari 2017 10:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT

Siapa yang tak kenal Muhammad Ali? Dia tak hanya petinju legendaris dunia. Muhammad Ali dikenal atas konsistensinya memperjuangkan hak-hak minoritas.
ADVERTISEMENT
Tepat hari ini pada 17 Januari, 75 tahun yang lalu, Muhammd Ali lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Dia memiliki nama asli Cassius Marcellus Clay Jr dan mulai berlatih tinju pada usia 12 tahun.
Di usia 22, dia telah meraih juara pada Heavyweight World Championship dari Sonny Liston dalam pertarungan di tahun 1964. Tak lama setelah itu, dia memeluk Islam dan mengubah namanya menjadi Muhammad Ali. Dia memberikan pesan kebanggaan ras untuk Afrika-Amerika serta perlawanan terhadap dominasi putih selama Gerakan Hak-Hak Sipil Afrika-Amerika tahun 1960-an.
Berbagai aksi kontroversial Muhammad Ali dilakukan demi membela kaum minoritas. Pada tahun 1966, dua tahun setelah memenangkan gelar kelas berat, Ali menolak ikut wajib militer untuk Pasukan Militer Amerika Serikat. Dia juga menentang keterlibatan Amerika dalam Perang Vietnam.
ADVERTISEMENT

Risikonya tak main-main. Ali diskors oleh Komisi Tinju dan gelar juaranya dicabut. Karir tinju Ali terhenti justru di saat dia mencapai puncaknya. Ali terus berjuang dengan mengajukan banding di Mahkamah Agung Amerika Serikat. Upayanya membuahkan hasil, dia menang, dan hakim membalikkan hukumannya pada tahun 1971.
Saat itu, ia tidak bisa bertarung selama hampir empat tahun. Tindakan Ali sebagai penentang perang membuatnya menjadi ikon besar untuk Generasi Tandingan.
Ali tetap satu-satunya juara dunia kelas berat sebanyak tiga kali. Ia memenangkan gelar tersebut pada tahun 1964, 1974 dan 1978. Tahun 1964, Ali dinobatkan sebagai juara dunia tinju kelas berat. Berbagai penganugerahan kelas internasional lainnya juga banyak diterimanya.
Muhammad Ali meninggal pada 3 Juni 2016 di RS Phoenix, Arizona, Amerika Serikat setelah mengalami gangguan pernafasan. Duka menyelimuti berbagai penjuru dunia. Ali dimakamkan sesuai syariat Islam namun untuk semua agama.
ADVERTISEMENT