Muhammadiyah Dukung Penuh Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan

15 Januari 2025 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir usai menghadiri Pembukaan Tanwir I Aisyiyah, di Hotel Tavia Heritage, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir usai menghadiri Pembukaan Tanwir I Aisyiyah, di Hotel Tavia Heritage, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menanggapi wacana sekolah akan diliburkan selama bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
Haedar mengatakan, Muhammadiyah mendukung penuh usulan ini. Menurutnya libur sebulan dapat digunakan sebagai kesempatan untuk mendidik akhlak anak.
“Setuju, itu sudah sepenuhnya kan policy kementerian baik Dikti maupun Dikdasmen. Tapi poin penting bagi Muhammadiyah, Ramadan jadikan arena untuk mendidik akhlak, mendidik budi pekerti, mendidik karakter,” kata Haedar usai menghadiri Tanwir I Aisyiyah, di Hotel Tavia Heritage, Jakarta Pusat, Rabu (15/1).
Santri penyandang disabilitas tunarungu mengajari anak disabilitas tunarungu mengaji di Pondok Pesantren Tahfidz Difabel KH Ahmad Lutfi Fathullah, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Foto: Erlangga Bregas Prakoso/ANTARA FOTO
Apabila peraturan tersebut sudah diputuskan, Haedar mengatakan pihaknya akan langsung mematuhi dan menerapkan ke setiap sekolah di bawah naungan Muhammadiyah.
“Sekolah Muhammadiyah kan selalu seiring dengan policy pemerintah. Tapi untuk libur-libur tertentu kita punya paket-paket khusus. Termasuk gairahkan di bulan Ramadan ini penggunaan masjid-masjid sekolah, masjid-masjid kampus untuk pembinaan karakter bimbingan akhlak,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Tavia Heritage, Jakarta Pusat, Rabu (15/1). Foto: Alya Zahra/Kumparan

Pernyataan Mendikdasmen

Di tempat yang sama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan, wacana libur sekolah sebulan saat Ramadan sudah dibahas lintas kementerian.
Namun keputusan masih menunggu surat edaran. Sebab Menteri Agama Nasaruddin Umar masih dalam perjalanan pulang dari Arab Saudi untuk mengurusi haji 2025.
“Sudah kita bahas tadi malam lintas kementerian. Tapi nanti pengumumannya tunggu sampai ada surat edaran bersama Kementerian Pendidikan Dasar Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri,” kata Mu’ti yang menjabat Sekum Muhammadiyah.
“Mudah-mudahan dalam waktu singkat yang ada sekarang kan Pak Menteri Agama sedang dalam perjalanan dari Tanah Suci dan ini mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ungkapnya.
Libur selama Ramadan bagi sekolah dan kampus sudah pernah diterapkan di Indonesia. Libur sekolah di RI pertama kali diterapkan pada zaman kolonial Belanda dan Orde Lama.
ADVERTISEMENT
Pada era Presiden Gus Dur, diterapkan kebijakan libur selama Ramadan. Selama libur, sekolah bisa memberlakukan pesantren kilat atau kegiatan keagamaan lainnya.