Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Muhammadiyah Gelar Tanwir dan Milad ke-112 di Kupang, Undang Presiden Prabowo
18 November 2024 12:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Muhammadiyah akan menyelenggarakan tanwir dan Milad ke-112 di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 4-6 Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Tanwir dan Milad kali ini mengambil tema 'Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua". Tanwir adalah pranata pemasyarakatan tertinggi di bawah muktamar. Tanwir diikuti 350 orang yang mewakili pimpinan pusat, perwakilan pimpinan, dan organisasi otonom.
Milad disatukan dengan tanwir agar lebih efisien.
"Acara tanwir sebagaimana terkait hal-hal organisasi tetapi secara khusus tema mengangkat isu sekaligus agenda menghadirkan kemakmuran untuk semua," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat konferensi pers di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (18/11).
Haedar mengatakan Muhammadiyah juga sudah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto. Muhammadiyah mengundang Prabowo untuk membuka acara dan memberikan amanat.
"Insyaallah kami sudah bersurat langsung dan bertemu untuk mengundang Presiden RI Pak Prabowo Subianto untuk membuka dan menyampaikan amanat," katanya.
ADVERTISEMENT
Haedar berharap semoga Prabowo bisa hadir ke Kupang mengingat saat ini Prabowo sedang disibukkan dengan G20 dan tugas-tugas ke luar negeri.
Haedar mengatakan Kupang dipilih untuk memberi apresiasi dan dukungan penuh atas kemajuan dan pengkhidmatan
Muhammadiyah NTT, termasuk Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) yang telah dan terus berkiprah memajukan daerah dan masyarakat.
"Diselenggarakan di Kupang, Indonesia Timur, itu kita tahu bahwa Muhammadiyah di sana sudah hadir bahkan kita punya Universitas Muhammadiyah Kupang yang maju. Yang sering disebut Universitas Muhammadiyah Kristen (UMI) karena memang mahasiswa kita mayoritas dari NTT yang beragama Kristen," katanya.
Lanjutnya tema kemakmuran ini selain terkandung di dalam tujuan nasional, di saat yang sama konsep dan pemikiran tentang kemakmuran tidak banyak dibahas. Bahkan sering disatukan dengan keadilan yakni "masyarakat adil dan makmur".
ADVERTISEMENT
"Muhammadiyah ingin fokus bukan hanya membahas tetapi mengagendakan program yang bisa bersinergi dengan posisi dan program pemerintah di periode ini, kedua posisi dan program-program masyarakat lain termasuk tingkat lokal daerah, yang ketiga tentu program Muhammadiyah, apa yang bisa kita lakukan untuk kemakmuran masyarakat," katanya.