Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi, yang mengidentifikasi radikalisme dengan sosok good looking dan hafal Al-Quran masuk masjid, memicu protes luas.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menyebut umat Islam justru dianjurkan untuk good looking saat akan beribadah di masjid.
"Islam mengajarkan agar kalau ke masjid tampil wangi dan wangun atau good looking. Islam melarang umatnya tampil kemproh (kotor) dan kumprung (kumal)," ucap Abdul Mu'ti dalam keterangannya, Selasa (8/9).
Tokoh Muhammadiyah yang baru mendapat gelar profesor itu, meminta Menag tak berburuk sangka atau membangun narasi radikalisme pada penampilan.
"Jangan ada yang suudzon kepada yang tampil good looking di masjid. Mari berpenampilan yang necis dan klimis sebagai wujud pengamalan Islam," ucap Abdul.
Sementara, Menag dalam rapat di Komisi VIII DPR, berkilah paparannya soal radikalisme dalam diskusi KemenPANRB hanya untuk internal lingkungan KemenPANRB dan tak dibuka ke publik.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak tahu jadi kontroversi, saya kira itu internal ASN. Kalau (diskusi) publik, saya akan bicara yang berbeda meski substansinya sama. Maka saya cerita, kalau bicara ASN no radikal, pertama perhatikan rekrutmen, kedua pendidikan lanjutan, ketiga saat ibadah," ungkap Fachrul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (8/9).
***
Saksikan video menarik di bawah ini.