Muhammadiyah: Jangan Tolak Jenazah Pasien Corona, Mereka Mati Syahid

2 April 2020 14:10 WIB
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Muhammadiyah bersikap tegas atas penolakan pemakaman jenazah pasien corona di berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyebut pasien positif corona yang meninggal adalah saudara yang harus diperlakukan dengan penghormatan yang baik
"Bahkan menurut Tarjih Muhammadiyah, pasien COVID-19 meninggal dunia yang sebelumnya telah berikhtiar dengan penuh keimanan untuk mencegah dan atau mengobatinya, maka mendapat pahala seperti pahala orang mati syahid," kata Haedar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/4).
Haedar mengatakan pemerintah dan pihak terkait bertanggung jawab menguburkan jenazah pasien corona sesuai protokol keamanan. Sehingga tidak sepatutnya masyarakat sampai menolak penguburan itu.
"Apalagi sampai meminta jenazah yang sudah dimakamkan dibongkar kembali dan dipindahkan," ujar Haedar.
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
Di sisi lain, pasien positif corona yang masih berjuang juga jangan diintimidasi dengan ditolak warga sekitar ketika melaksanakan karantina mandiri. Aparat diminta memberikan pemahaman kepada warga setempat. Warga yang menolak perlu diberi pemahaman karena mungkin terlalu panik dan belum mengerti.
ADVERTISEMENT
"Aparat setempat agar dengan bijak memahamkan warga dan jangan ada yang ikut-ikutan menolak," tegas Haedar.
Di kondisi seperti ini, menurut Haedar, peran tokoh dan pemuka agama setempat sangat penting. Semoga masyarakat setelah diberi pemahaman akan berubah.
"Saat ini tunjukkan bahwa kita masyarakat Indonesia benar-benar berjiwa sosial, gotong-royong, dan religius terhadap sesama. Apalagi kepada korban Covid19 yang meninggal dan keluarganya, yang semestinya kita berempati dan membantu," katanya.
"Sikap berlebihan justru tidak menunjukkan keluhuran budi dan solidaritas sosial yang selama ini jadi kebanggaan bangsa Indonesia," ujar Haedar.
---------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!