Muhammadiyah Lahir di Kauman, Didukung Keraton Yogya, Berkhidmat pada Umat

20 Desember 2024 12:25 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat malam Orasi Penganugerahan Hamengku Buwono IX Award di Bangsal Sri Manganti, Kraton Yogyakarta, Kamis (19/12/2024). Foto: Dok. PP Muhammadiyah
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat malam Orasi Penganugerahan Hamengku Buwono IX Award di Bangsal Sri Manganti, Kraton Yogyakarta, Kamis (19/12/2024). Foto: Dok. PP Muhammadiyah
ADVERTISEMENT
Ketum PP Muhammadiyah bercerita tentang sejarah Muhammadiyah saat Orasi Penerimaan Anugerah Transformasi Mental dan Kebudayaan Indonesia atau Hamengku Buwono IX Award di Bangsal Srimanganti, Keraton Yogyakarta, Kamis (19/12) malam.
ADVERTISEMENT
Haedar mengatakan Muhammadiyah hadir 112 tahun lalu. "(Muhammadiyah) organisasi Islam yang lahir dari di Kauman Yogyakarta 112 tahun lalu, pendirinya Kiai Haji Ahmad Dahlan juga seorang Penghulu Keraton," katanya.
"Yang kelahirannya (Muhammadiyah) didukung penuh oleh Keraton Yogyakarta untuk berkhidmat bagi kepentingan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta," jelasnya.
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kanan) dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat malam Orasi Penganugerahan Hamengku Buwono IX Award di Bangsal Sri Manganti, Kraton Yogyakarta, Kamis (19/12/2024). Foto: Dok. PP Muhammadiyah
Haedar mengaku terhormat menerima anugerah ini. Terlebih Haedar menempuh S2 dan S3 juga di UGM.
"Haturan terima kasih disampaikan secara khusus kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama Keluarga Kraton Yogyakarta atas penganugerahan dengan penisbahan nama Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang tentu sangat sarat makna," katanya.
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat malam Orasi Penganugerahan Hamengku Buwono IX Award di Bangsal Sri Manganti, Kraton Yogyakarta, Kamis (19/12/2024). Foto: Dok. PP Muhammadiyah