Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengonfirmasi Mustofa Nahrawardaya yang ditangkap polisi karena membuat cuitan bermuatan hoaks adalah pengurus. Namun, caleg PAN itu sudah lama tidak aktif.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, mengatakan Muhammadiyah sedang mempertimbangkan memberikan bantuan hukum untuk aktivis medsos itu.
“PP Muhammadiyah mempertimbangkan dengan seksama untuk memberikan bantuan hukum untuk Saudara Mustofa,” ucap Abdul Mu’ti kepada kumparan, Selasa (27/5).
Bantuan hukum yang diberikan bukan berarti Muhammadiyah membenarkan tindakan Mustofa. Mu'ti menegaskan tindak-tanduk Mustofa tidak terkait dengan kebijakan PP Muhammadiyah.
"Apa yang dilakukan oleh Saudara Mustofa tidak ada sangkut pautnya dengan sikap dan kebijakan Muhammadiyah, tetapi lebih bersifat pribadi," kata Mu'ti.
Di struktur Muhammadiyah, Mustofa tercatat sebagai anggota Divisi Broadcasting dan Informasi Publik Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah. Namun sudah tidak aktif.
"Menurut informasi yang saya terima, sudah sekitar dua tahun Saudara Mustofa tidak aktif dalam kegiatan dan rapat yang diselenggarakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi PP. Muhammadiyah," ucap Abdul Mu'ti.
ADVERTISEMENT
"Soal posisinya sebagai anggota MPI merupakan masalah internal Muhammadiyah," pungkasnya.
Mustofa Nahrawardaya ditangkap polisi pada Minggu (26/5) dini hari di kediamannya, karena sebarkan hoaks penganiayaan remaja oleh polisi. Mustofa lalu ditetapkan sebagai tersangka dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.