MUI dan Tokoh Agama Sepakat Tolak Politisasi Agama untuk Kepentingan Elektoral

21 Desember 2023 20:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Majelis Ulama Indonesia melalui Komisi Dakwah adakan Fokus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan Strategi Dakwah dalam menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa menjelang Pemilu 2024 di Aula Buya Hamka MUI Pusat, Kamis (21/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Majelis Ulama Indonesia melalui Komisi Dakwah adakan Fokus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan Strategi Dakwah dalam menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa menjelang Pemilu 2024 di Aula Buya Hamka MUI Pusat, Kamis (21/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
MUI bersama menggelar diskusi dengan sejumlah tokoh agama. Yang dibahas yakni soal menjaga persatuan dan kesatuan bangsa jelang pemilu.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua MUI KH Cholil Nafis, focus group discussion (FGD) digelar di Aula Buya Hamka MUI Pusat pada Kamis (21/12).
Selain dari MUI hadir antara lain Paulus C Siswantoko (Sekretaris KWI), Mayjen TNI (Purn) Dr. Putu Sastra Winparta (Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kesatuan Bangsa-Sabha Walaka-PHDI), Dr. Chandra Setiawan, M.M., Ph.D (Ketum MATAKIN), Pdt. Jimmy Marcos Immanuel Sormin (Sekretaris PGI), dan Prof. Dr. Philip Kuntjoro Widjaja (Ketum Permabudhi).
Kata Cholil, kegiatan diskusi ini bertujuan mempersatukan manhaj (metode) dakwah pada semua agama dalam mempersatukan bangsa menjelang pemilu.
"Situasi menjelang pemilu ini cukup mengkhawatirkan, karena sudah mulai adanya gangguan terhadap kedamaian Pemilu, dan pintu masuk yang paling mudah untuk menciptakan gangguan terhadap pemilu melalui narasi keagamaan atau politisasi agama," beber Cholil.
ADVERTISEMENT
Bahkan kata Kiai Cholil, fenomena gangguan melalui benturan internal umat beragama dan antar umat beragama mulai tampak.
Majelis Ulama Indonesia melalui Komisi Dakwah adakan Fokus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan Strategi Dakwah dalam menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa menjelang Pemilu 2024 di Aula Buya Hamka MUI Pusat, Kamis (21/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
Karena itu, dengan kumpulnya tokoh-tokoh agama dan bersepakat dalam pemilu damai ini maka potensi kerawanan sosial dapat diminimalisasi.
Sementara menurut Ketua Komisi Dakwah MUI KH. Ahmad Zubaidi, dalam diskusi ini disepakati 7 poin komitmen tokoh-tokoh agama dalam mendukung pemilu damai, yaitu:
1. Siap mendukung terselenggaranya kedamaian pada seluruh Proses Pemilu tahun 2024
2. Siap mengawal umat masing-masing untuk tidak terpancing oleh isu-isu provokatif yang dapat merusak kedamaian seluruh Proses Pemilu 2024.
3. Berkomitmen untuk mengawal umat masing-masing agar tidak melakukan politik yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Berkomitmen menjadi contoh teladan bagi umat dalam membangun dan membina persaudaraan sebangsa dan se-tanah air.
ADVERTISEMENT
5. Membangun semangat toleransi yang tinggi antar pemeluk agama di Indonesia.
6. Menolak politisasi agama atau penggunaan simbol2 agama untuk kepentingan elektoral semata.
7. Menyerukan agar umat masing2 agama mengikuti proses pemilu dengan baik dan tidak golput
"Tujuh poin itupun telah dideklarasikan oleh 6 perwakilan tokoh agama sebagai komitmen bersama mengawal pemilu damai," tegas KH Ahmad Zubaidi.