MUI Gelar Kongres Umat Islam, Perkuat Kualitas Ekonomi hingga Pendidikan

12 Februari 2020 8:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pegawai berjalan melewati meja resepsionis kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pegawai berjalan melewati meja resepsionis kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
Acara yang berlangsung pada 26-29 Februari itu bertujuan untuk mewujudkan kualitas umat Islam ke dalam lima aspek, yakni politik, ekonomi, hukum, pendidikan, dan kehidupan beragama dalam NKRI.
Mengusung tema 'Stategi Pejuangan Umat Islam Indonesia untuk Mewujudkan NKRI yang Maju, dan Beradab', kongres ini dilaksanakan sebagai wujud pengamalan Islam Wasathiyyah yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Ketua Steering Committee (SC) KUII VII, Buya Anwar Abbas, menyampaikan, tujuan KUII VII secara khusus untuk kembali meneguhkan kiblat bangsa.
Kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: Helmi Afandi/kumparan
“Sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa yang termaktub dalam pembukaan (mukaddimah) dan pasal-pasal UUD 1945 serta ajaran Islam,” kata Buya Anwar di Gedung MUI Pusat, Selasa (11/02).
Buya Anwar menuturkan, MUI juga ingin memaksimalkan peran umat Islam dalam bidang ekonomi, politik, hukum, pendidikan, dan kebudayaan. Selain itu, MUI ingin mewujudkan peran umat Islam dalam menjaga keluhuran agama dan mengelola negara.
ADVERTISEMENT
Buya Anwar berharap KUII VII bisa menguatkan harmoni umat Islam di Indonesia yang sesuai Pancasila dan UUD 1945. MUI juga menargetkan solidnya umat Islam lintas sektoral dalam mewujudkan kemaslahatan umat dan bangsa.
“MUI menargetkan juga tersusunnya strategi perjuangan umat Islam Indonesia yang terbaik, seiring dengan perkembangan zaman era digital yang ditandai dengan realita disrupsi dan pergeseran norma,” paparnya.