MUI Imbau Umat Islam Salat Gaib untuk Korban Gempa Maroko dan Banjir Libya Timur

15 September 2023 7:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Relawan membawa jenazah korban gempa di desa Imi N'Tala dekat Amizmiz, Maroko, Minggu (10/8/2023). Foto: Fadel Senna/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Relawan membawa jenazah korban gempa di desa Imi N'Tala dekat Amizmiz, Maroko, Minggu (10/8/2023). Foto: Fadel Senna/AFP
ADVERTISEMENT
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan bela sungkawa untuk 2.800 orang korban meninggal gempa Maroko dan 5.000 orang korban banjir di Libya Timur.
ADVERTISEMENT
Abdul Hakim mengajak seluruh umat Islam di Tanah Air untuk menggelar salat gaib bersama. Mendoakan para korban untuk mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
"Atas nama MUI, saya mengajak seluruh umat Islam untuk melaksanakan Salat Gaib berjemaah, mendoakan mereka semoga Husnul Khotimah, diampuni seluruh dosa-dosanya dan ditempatkan di surga Allah. Hari Jumat sekarang seluruh masjid sangat dianjurkan untuk Salat Gaib setelah Salat Jumat," kata Abdul Hakim lewat keterangannya, Jumat (15/9).
Abdul Hakim menyebut, bencana alam gempa Maroko dan banjir di Libya serta konflik perang Rusia-Ukraina menambah daftar panjang tragedi kemanusiaan.
"Hari-hari ini adalah hari yang sangat memprihatinkan dan menyedihkan kita semua karena tragedi kemanusiaan yang diakibatkan oleh gempa Maroko dan banjir dahsyat di Libya Timur. Gempa Maroko diperkirakan ada 2800 orang yang meninggal dan banjir Libya menelan korban 5000 orang meninggal ditambah dengan 10.000 orang yang hilang," ujar Abdul Hakim.
ADVERTISEMENT
"Jika melihat akibat konflik politik Israel-Palestina dan Rusia-Ukraine, maka angka tragedi kemanusiaan menjadi sangat besar," lanjutnya.
Mobil-mobil yang terbalik tergeletak di antara puing-puing lainnya akibat banjir bandang di Derna, Libya timur, pada 11 September 2023. Foto: AFP
Menurut Abdul Hakim, Indonesia lewat Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) merespons cepat musibah yang melanda Maroko dan Libya Timur. Dia pun mengapresiasi langkah cepat Muhammadiyah.
"Namun demikian, patut disyukuri karena gerakan dan bantuan kemanusiaan sudah bergerak cukup cepat dari berbagai negara termasuk Indonesia. Untuk menyebut salah satu gerakan ini ialah Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) berkoordinasi dengan pemerintah, Lembaga kemanusiaan internasional dan Muhammadiyah Cabang Istimewa Maroko," imbuhnya.
Terakhir, Abdul Hakim juga mengajak semua pihak di Tanah Air ikut meringankan beban saudara di Maroko dan Libya Timur. Bantuan kemanusiaan dapat diberikan lewat lembaga filantropi.
ADVERTISEMENT
"Kita yang ada di sini juga memiliki peluang yang baik untuk ikut serta meringankan beban berat masyarakat di Maroko dan Libya Timur, tanpa mengabaikan problem kemanusiaan di dalam negeri. Misalnya menyalurkan bantuan emergency untuk kebutuhan harian melalui lembaga-lembaga filantropi yang kredibel. Masjid-masjid adalah tempat yang sangat baik untuk menggalang dana kemanusiaan untuk Maroko dan Libya. Kampus-kampus dan Lembaga pendidikan kita juga bisa menjadi pusat gerakan kemanusiaan," tandasnya.