Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar

MUI Jabar Minta Ustaz Rahmat Baequni Hormati Proses Hukum

21 Juni 2019 13:04 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar menyerahkan kepada pihak kepolisian terkait penangkapan yang dilakukan terhadap Ustaz Rahmat Baequni pada Kamis (21/6) sekitar pukul 23.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Jadi, kalau ranah hukum tentu ranah kepolisian dan penegak hukum," kata Rafani di Kantor MUI Jabar, Bandung, Jumat (21/6).
Akan tetapi, Rafani menilai bahwa memang pendapat-pendapat yang diutarakan oleh Rahmat Baequni banyak yang tidak benar. Dia pun menyebut, ilmu yang digunakan oleh Rahmat Baequni bernama "dikirata" atau "dikira-kira tapi nyata".
"Kami melihat memang Rahmat Baequni ini ada pendapat-pendapatnya yang nyeleneh atau tidak berhujjah. Pendapat ini menurut kami banyak dikirata (dikira-kira tapi nyata) jadi ilmu kirata itu," ujar dia.
Rafani mencontohkan ketika Rahmat Baequni mempersoalkan Masjid Al-Safar yang didesain oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Menurut dia, penilaian-penilaian Rahmat Baequni mengenai masjid tersebut tidak menggunakan dalil yang jelas sehingga bisa dipidana.
ADVERTISEMENT
"Contohnya, ketika dia (Rahmat Baequni) mempermasalahkan desain Masjid Al-Safar karya Pak Gubernur. Itu sama sekai tidak berhujjah menurut kami dan itu kan ada pernyataan dari dia saya tidak akan salat di situ. Ini yang berbahaya," ujar Rafani.
"Dia mengharamkan itu dari mana dalilnya? Kemudian kalau dia mengatakan haram minimal dari dia, tapi kan dia banyak pengikutnya. Artinya, itu kan menyebarkan atau menyuruh kepada orang lain. Itu bisa masuk pelanggaran pidana itu," tambah Rafani.
Rafani juga menyoroti pernyataan Rahmat Baequni mengenai asal muasal nama pulau di Indonesia yang berunsur Islam, yang juga viral di media sosial. Pernyataan tersebut, sambung dia, bisa mengaburkan sejarah karena Islam masuk ke Indonesia sebagai pendatang.
ADVERTISEMENT
"Saya lihat juga dia mengatakan bahwa Pulau Jawa berasal dari kata Al-Jawwu yang bermakna udara yang segar kemudian dataran tinggi dan Sumatera tuh apalah. Itu sekali lagi (ilmu) kirata," tutur Rafani.
"Sebelum Islam datang kan yang sudah duluan ini kan Hindu dan Buddha. Dari mana dia mengatakan Jawa itu nama Islam? Gitu, kan? Ini soal sejarah. Jadi ini bahayanya," lanjut Rafani.
Rafani berharap penangkapan yang dilakukan oleh polisi tidak menimbulkan gejolak karena akan memperkeruh suasana. Warga Indonesia khususnya Jabar, kata dia, harus menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Namun, dia menyebut adanya aktor lain yang memiliki niat untuk memperkeruh dengan memanfaatkan kejadian ini.
"Mudah-mudahan tidak (menimbulkan gejolak). Saya mengharapkan mereka bisa menghormati proses hukum dan tidak melakukan hal-hal yang tidak pada tempatnya kecuali ada aktor lain yang mau memperkeruh. Ini yang harus diwaspadai," ungkap Rafani.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten