MUI Jateng Tak Masalah Pejabat Ucapkan Salam Agama Lain

11 November 2019 18:25 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Daroji di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Daroji di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandangan MUI Jawa Tengah terhadap salam pada agama lain agaknya sedikit berbeda dengan MUI Jatim. MUI Jateng beranggapan, kepala daerah sah saja mengucapkan salam agama lain karena warganya tidak hanya muslim.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua MUI Jateng Ahmad Darodji, wajar kepala daerah mengucap salam agama lain karena terdapat kemajemukan agama dalam wilayahnya.
"Pejabat itu kan, pejabatnya orang Islam, (tetapi) dia juga beri salam ke warganya yang beragama lain," ujar Darodji saat dihubungi kumparan, Senin (11/11).
Dia mengambil contoh, Gubernur beragama Islam boleh saja menyapa warganya dengan berbagai kalimat salam. Sebab warganya tidak hanya muslim.
"Kalau seorang gubernur dia membidangi dalam (sebuah wilayah) warganya ada agama lain, ya monggo," katanya.
Darodji berpendapat, ucapan salam untuk menyapa tidak dianggap sebagai ibadah. Sama halnya dengan pejabat.
"Kalau pejabat kan bapaknya orang banyak, maka dia boleh menyebut itu. Kan tidak dianggap ibadah, salam untuk warganya," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Darodji merasa pihaknya tak perlu ikut-ikutan mengeluarkan surat edaran terkait salam ini. Sebab, dia khawatir justru akan membingungkan masyarakat.
"Enggak usah imbauan, malah nanti masyarakat jadi bingung. Sudah, enggak apa-apa," ujarnya.