MUI Kecam Teror Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: Perbuatan Nista dan Terkutuk

1 Februari 2023 5:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas penyelamat mencari korban ledakan di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, Senin (30/1/2023).  Foto: Fayaz Aziz/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas penyelamat mencari korban ledakan di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, Senin (30/1/2023). Foto: Fayaz Aziz/REUTERS
ADVERTISEMENT
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam aksi bom bunuh diri yang terjadi di masjid Peshawar, Pakistan, pada Senin (30/1).
ADVERTISEMENT
Pemerintah Pakistan mencatat, jumlah korban tewas mencapai 100 orang. Sebanyak 97 di antaranya merupakan aparat kepolisian dan 3 lainnya masyarakat sipil.
MUI menyebut, bahwa aksi terorisme itu merupakan aksi nista yang bukan hanya menciderai norma-norma agama, tapi juga nilai-nilai kemanusiaan.
"MUI dan umat Islam Indonesia memandang bom bunuh diri adalah perbuatan nista dan terkutuk karena tidak saja melanggar ajaran agama, tapi juga karena telah menistakan kemanusiaan. Ini adalah dosa besar," kata Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, dalam keterangannya, Rabu (1/2).
MUI menekankan, apa pun alasannya, bunuh diri sekaligus membunuh dan menyengsarakan orang banyak serta merusak ketentraman apalagi di tempat ibadah adalah tindakan pengecut dan tercela.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada alasan sedikitpun untuk membenarkan tindakan brutal ini, pengebom masjid adalah teroris dan ekstremis dan musuh bersama semua orang," ujarnya.
Petugas penyelamat mencari korban ledakan di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, Senin (30/1/2023). Foto: Maaz ALI / AFP
Terkait pelaku pengeboman di Peshawar, berdasarkan dugaan yang berkembang, pelakunya adalah kelompok garis keras yang selama ini berhadapan dengan pemerintah yaitu Tahreek-e Taliban Pakistan.
"Kelompok ini disinyalir terinspirasi oleh Taliban di Afghanistan yang berhasil memegang kendali kekuasaan dan menerapkan Syariat Islam," kata Sudarnoto.
"Kelompok ini dinilai memanfaatkan situasi politik dan keamanan yang memburuk di Pakistan untuk kepentingan ideologi mereka dengan tindakan teror di Pakistan," lanjut dia.
Lebih jauh, MUI mengimbau masyarakat agar terus meningkatkan kewaspadaan atas berkembangnya paham-paham dan kelompok ekstremis dan terorisme.
Petugas penyelamat mencari korban ledakan di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, Senin (30/1/2023). Foto: Fayaz Aziz/REUTERS
Sebelumnya, aksi bom bunuh diri terjadi di salah satu masjid di Peshawar, Pakistan, pada Senin.
ADVERTISEMENT
Jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah. Hal ini dikarenakan para petugas masih terus melakukan pencarian para korban di balik puing-puing reruntuhan.
Pemerintah Pakistan masih menyelidiki kasus ini. Termasuk mencari tahu bagaimana cara pelaku bisa lolos dari pos pemeriksaan petugas di sana.